Cerpen Kisah Seorang Penjual Koran, Cerpen Anak Moral

September 05, 2017
Cerpen anak, cerpen moral,Kali ini Be-review akan membawakan sebuah cerpen yang berjudul kisah seorang penjual koran, Oke langsung aja simak cerpennya di bawah ini.

Sebelumnya saya kan memperkenalkan Postingan sebelumnya tentang Cerpen Cinta Dalam Kesederhanaan

Kisah Seorang Penjual Koran 

Kumpulan Tugas Sekolahku

Cerita Anak Kisah Serang Penjual Koran
Di ufuk bagian timur, ada matahari yang terlihat belum tampak. Karena salah satu dari udara pada pagi’ hari terasa yang sangat dingin sekali. Alam pun terlihat masih diselimuti dengan embun pagi.
“Nah ketika itu ada seorang anak menganyunkan sepedanya ketika di tengah jalan yang masih lengang. Kalau kita tebak siapakah itu gerangan anak ini? Ternyata dia salah satu seorang penjual koran, dan yang bernama fatur.
Ketika sudah menjelang pada pukul lima pagi, dia pun sudah sampai di bagian agen koran dan ada beberapa penerbit koran yang lainnya.
“Ambil berapa ikhsan?” Lalu bertanya Bang sabrin. “dan dia menjawab .”dengan jawaban ikhsan. Bang Sabrin akan ku ambil ada sejumlah koran dan majalah yang kami akan bawa dengan ihksan hanya dengan langganannya. lalu ia pun akan selesai, lalu dia akan berangkat.
Suatu saat dia akan mendatangi para pelanggan-pelanggan yang sangat setiya. Dari satu rumah lalu kerumah dengan yang lainnya. Begitulah sama juga dengan pekerjaan ikhsan pada setiap harinya.
Ia pun akan menyampaikan koran untuk para pelanggannya. Bahkan ini Semua hanya dikerjakannya dengan senang, gembira, ikhlas dan rasa penuh kasih sayang dan tanggung jawab.
Setelah itu ketika ikhsan sedang mengacu pada sepedanya, lalu dia pun akan terkejut dengan sebuah benda. Dan benda itu pun salah satu sebuah bungkusan plastik yang berwarna hitam.
Lalu ikhsan menjadi gemetaran tingkat tinggi. Setelah itu dia bertanya benda apakah itu? Dia sangat ragu-ragu sekali dan dia terlihat ketakutan, karena hanya akhir-akhir ini sering terjadi peledakan bom yang ada di mana.
Ikhsan pun sangat khawatir sekali terhadap dengan benda itu salah satu dari bungkusan bom. Akan tetapi pada akhirnya, ia akan akan mencoba untuk membuka bungkusan tersebut. Lalu terlihat sangat tampak yang di dalam bungkusan itu ada sebuah kardus.
“Wah kira-kira, yang ada di dalam itu ada isinya apaan nih?’’Lalu dia tayanya di dalam hati. Ikhsan pun akan cepat-cepat untuk membuka bungkusan dengan cara berhati-hati. Dia pun sangat terkejut, karena yang terdapat pada dalamnya ada kalung emas dan perhiasan lainnya yang cukup banyak.
“Wah apa ini?”dia tanyanya pada dalam hati. “ini kira-kira punya siapa, ya?” Ikhsan pun akan membolak-balik cincin dan kalung yang terdapat pada kardus. Dia pun semakin terjebak lagi hanya ada kartu kredit yang terdapat di dalamnya. “Lho,…ini kan punyanya Pak Edison. Kasihan sekali Pak Edison ini ya , ternyata dia telah kecurian.”gumamnya dalam hati.
Apa yang selalu ia pikirkan dengan ikhsan ini memang sangat benar. Rumah Pak Edison sudah banyak sekali kemasukan maling yang terjadi pada malam haru. Karena salah satu dari pencuri tersebut terlihat tergesa-tergesa, Dan untuk bungkusan perhiasan yang sudah dikumpulkannya akan terjatuh lagi.
Ikhsan pun dengan segera mengasih tau kepada Pak Edison. Lalu dia pun akan menceritakan apa yang sudah terjadi lalu ia temukan kembali.
Ini salah satu yang sangat senang pada Pak Edison karena untuk perhiasannya milik istrinya sudah kembali lagi. Dia pun sangat bersyukur sekali, perhiasan tersebut sudah jatuh lagi ke tangan orang yang sangat jujur.
Sebagai ini akan mengasih ucapan terima kasih banyak, dan pak edison pun akan mengasih modal terhadap pada ikhsan dan hanya membuka kios yang di rumahnya sendiri.
Kini ikhsan sudah tidak lagi yang setiap harinya mengayuh sepedanya hanya untuk menjualkan koran. Dia sudah cukup menunggu pembeli yang datang untuk berbelanja.
Apabila ada yang kirim koran atau majalah kepada pelanggannya, Ikhsan akan digantikan dengan saudaranya, dan ini tidak disangka lagi, kebetulan di belum memiliki pekerjaan lainnya. Ya ini lah akhir dari kejujuran yang bisa mendatangkan kebahagiaan dan kehidupan kelak nanti.
Contoh cerpen singkat persahabatan : Ada kisah, pada siang hari yang sangat menarik di sebuah perempatan jalan raya ada suatu di kota besar. Bahkan ada putra yang sedang berkendara, lalu ia melihat lampu di perempatan jalan setelah itu berubah dari warna kuning ke warna merah.
Bukannya dia untuk melambatkan laju mobilnya, ia pun malah ’tancap’ gas sesua yang dia inginkan. Lalu dia tahu, ada lampu merah di persimpangan itu terkadang ini menyala agak cukup lama. Keengganannya akan nunggu untuk membuat dan nekad lalu ia pin akan menerobos lampu lalu lintas.
Nah setelah ia melakukan pelanggaran ia pun akan segera menuai reaksi dan terdengar dari suara peluit yang cukup keras sekali.
“Priiiiiiitttt!” Ada seorang polisi melambaikan tangan lalu ia pun untuk memaksa nya untuk berhenti.
Dengan hati-hati mengumpat jengkel, lalu putra menepikan untuk kendaraannya. Terlihat dari kaca spion, dia pun akan memperhatikan kepada polisi lalu dia pun untuk bertemu, dengan memasang wajah yang sangat familiar.
“Ah, itu kan Rama, teman SMA-ku yang dulu!” Putera pun akan terasa lega, lalu ia akan segera turun dari mobil dan untuk menyambut Rama, akan ini persis dengan teman lama.
“Hai, Rama. Bagaimana kabarmu? Saya senang sekali bisa bertemu dengan kamu lagi! Maaf nih ya, gua lagi buru-buru, akan tetapi saya terpaksa untuk menerobos lampu merah.” “Halo Putra,” sapa Rama.
“Oh Benar?” Putra pun terlihat memasang wajah yang kurang senang. “Lebih baiknya, silahkan tilang aja!”
x

Akan tetapi, dengan memasang dengan wajah yang cukup serius dan tanpa melakukan senyuman di wajahnya.

“Gua sangat mengerti. Tapi Put, gua jujur aja nih, kami di sini sering memperhatikan kamu, ketika melanggar lampu merah yang di persimpangan itu lhoo.”
Degah wajah yang kasar, Lalu putra pun akan menyerahkan SIM-nya pada Rama lalu masuk ke mobilnya sambil melakukan dengan membanting pintu. Dengan memancarkan bagian sudut matanya,
Putra pun ingin memperhatikan Rama untuk menulis. Dan hatinya terasa jengkel, bahkan dia mengingat kelakuan terhadap pada teman lamanya, karena ada rasa yang  kurang simpatik begitu.
Tak lama kemudian, Rama pun akan mendatangi mobil Putra. Bahkan Putra pun akan menurunkan kaca terhadap pada jendela sedikit, lalu ia pun mengambil kertas yang cepitkan dengan celah yang cukup sempit, dan melemparnya secara ke arah atas dashboard mobil. Rama pun sempat tertegun ketika melihat perilaku terhadap teman lamanya.
Lalu ketika tiba pada tempat tujuan, sebelum turun dari mobil, Putra pun akan mengambil kertas dari Rama. Bahkan ia pun akan menyadari SIM-nya terselip yang cukup sempit. Untuk kertas yang di tebak nya, surat tilang ternyata salah satu secarik surat untuknya.
Sambil memikirkan sampai seribu kali, Dia pun akan segera untuk membaca isi surat Rama.
“Putra, kemungkinan besar kamu masih terlihat jengkel ya. Kami ingin berbagi cerita nih untuk kamu. Waktu itu, aku mempunyai seorang anak wanita. Sayangnya, ia sudah meninggal, tertabrak orang yang melakukan supir yang ngebut, lalu ia menerobos lampu merah.
Nah setelah itu orang itu akan di penjara sebanyak beberapa bulan saja dan lalu untuk masa tahanan nya akan berakhir, dia akan bisa untuk menemui dan memeluk anaknya lagi. Sedangkan, ini anakku yang satu-satunya sudah tiada.
kemungkinan besar kamu akan bisa berpikir, karena pelanggaran pada lalu lintas sebagai hal yang sangat remeh sekali. Akan tetapi untuk kami, pelanggaran dengan jenis ini merupakan hal yang sangat besar untuk mempengaruhi seluruh dalam kehidupan ku
Dan saya harap Anda untuk berhati-hati dalam melakukan berkendara. Semoga Anda bisa selamat sampai di tujuan yang kamu tujukan. Salam, Rama.”
Putera terhenyak. Dan matanya terlihat berkaca-kaca, dan memiliki rasa yang cukup sedih dan menyesal di situ. Dia pun akan berjanji di dalam hati akan selalu untuk meminta maaf dengan Rama dan pada waktu itu akan berhati-hati dalam melakukan berkendara.
Karena ini salah satu yang sering kali ketidak hati-hatian dalam berkendara, karena kami dalam sikap yang bisa menyebabkan celaka untuk orang lain. Karena waktu itu terjadi, yang sudah tersisa hanya di dalam kesedihan dan penyesalan.

Mari kita bersama-sama dengan tingkatkan kewaspadaan terhadap kita sendiri dan lebih untuk berhati-hati dalam melakukan bersikap, hanya untuk menghargai pada kehidupan kita sendiri dan orang lain.

Kalian bisa belajar semua hal yang kalian ingin tahu dengan mengunjungi 

Contoh Surat Izin Tidak Masuk Sekolah karena Sakit

Artikel Terkait

Previous
Next Post »