Cerpen anak, cerpen moral,Kali ini Be-review akan membawakan sebuah cerpen yang berjudul kisah seorang penjual koran, Oke langsung aja simak cerpennya di bawah ini.
Sebelumnya saya kan memperkenalkan Postingan sebelumnya tentang Cerpen Cinta Dalam Kesederhanaan
Kisah Seorang Penjual Koran
Kumpulan Tugas Sekolahku
Cerita Anak Kisah Serang Penjual Koran |
“Nah ketika itu ada
seorang anak menganyunkan sepedanya ketika di tengah jalan yang masih lengang.
Kalau kita tebak siapakah itu gerangan anak ini? Ternyata dia salah satu
seorang penjual koran, dan yang bernama fatur.
Ketika sudah menjelang
pada pukul lima pagi, dia pun sudah sampai di bagian agen koran dan ada
beberapa penerbit koran yang lainnya.
“Ambil berapa ikhsan?”
Lalu bertanya Bang sabrin. “dan dia menjawab .”dengan jawaban ikhsan. Bang
Sabrin akan ku ambil ada sejumlah koran dan majalah yang kami akan bawa dengan
ihksan hanya dengan langganannya. lalu ia pun akan selesai, lalu dia akan
berangkat.
Suatu saat dia akan
mendatangi para pelanggan-pelanggan yang sangat setiya. Dari satu rumah lalu
kerumah dengan yang lainnya. Begitulah sama juga dengan pekerjaan ikhsan pada
setiap harinya.
Ia pun akan menyampaikan
koran untuk para pelanggannya. Bahkan ini Semua hanya dikerjakannya dengan
senang, gembira, ikhlas dan rasa penuh kasih sayang dan tanggung jawab.
Setelah itu ketika
ikhsan sedang mengacu pada sepedanya, lalu dia pun akan terkejut dengan sebuah
benda. Dan benda itu pun salah satu sebuah bungkusan plastik yang berwarna
hitam.
Lalu ikhsan menjadi
gemetaran tingkat tinggi. Setelah itu dia bertanya benda apakah itu? Dia sangat
ragu-ragu sekali dan dia terlihat ketakutan, karena hanya akhir-akhir ini
sering terjadi peledakan bom yang ada di mana.
Ikhsan pun sangat
khawatir sekali terhadap dengan benda itu salah satu dari bungkusan bom. Akan
tetapi pada akhirnya, ia akan akan mencoba untuk membuka bungkusan tersebut.
Lalu terlihat sangat tampak yang di dalam bungkusan itu ada sebuah kardus.
“Wah kira-kira, yang ada
di dalam itu ada isinya apaan nih?’’Lalu dia tayanya di dalam hati. Ikhsan pun
akan cepat-cepat untuk membuka bungkusan dengan cara berhati-hati. Dia pun
sangat terkejut, karena yang terdapat pada dalamnya ada kalung emas dan
perhiasan lainnya yang cukup banyak.
“Wah apa ini?”dia
tanyanya pada dalam hati. “ini kira-kira punya siapa, ya?” Ikhsan pun akan
membolak-balik cincin dan kalung yang terdapat pada kardus. Dia pun semakin
terjebak lagi hanya ada kartu kredit yang terdapat di dalamnya. “Lho,…ini kan
punyanya Pak Edison. Kasihan sekali Pak Edison ini ya , ternyata dia telah
kecurian.”gumamnya dalam hati.
Apa yang selalu ia
pikirkan dengan ikhsan ini memang sangat benar. Rumah Pak Edison sudah banyak
sekali kemasukan maling yang terjadi pada malam haru. Karena salah satu dari
pencuri tersebut terlihat tergesa-tergesa, Dan untuk bungkusan perhiasan yang
sudah dikumpulkannya akan terjatuh lagi.
Ikhsan pun dengan segera
mengasih tau kepada Pak Edison. Lalu dia pun akan menceritakan apa yang sudah
terjadi lalu ia temukan kembali.
Ini salah satu yang
sangat senang pada Pak Edison karena untuk perhiasannya milik istrinya sudah
kembali lagi. Dia pun sangat bersyukur sekali, perhiasan tersebut sudah jatuh
lagi ke tangan orang yang sangat jujur.
Sebagai ini akan
mengasih ucapan terima kasih banyak, dan pak edison pun akan mengasih modal
terhadap pada ikhsan dan hanya membuka kios yang di rumahnya sendiri.
Kini ikhsan sudah tidak
lagi yang setiap harinya mengayuh sepedanya hanya untuk menjualkan koran. Dia
sudah cukup menunggu pembeli yang datang untuk berbelanja.
Apabila ada yang kirim
koran atau majalah kepada pelanggannya, Ikhsan akan digantikan dengan
saudaranya, dan ini tidak disangka lagi, kebetulan di belum memiliki pekerjaan
lainnya. Ya ini lah akhir dari kejujuran yang bisa mendatangkan kebahagiaan dan
kehidupan kelak nanti.
Contoh cerpen singkat persahabatan : Ada kisah, pada siang hari yang sangat
menarik di sebuah perempatan jalan raya ada suatu di kota besar. Bahkan ada
putra yang sedang berkendara, lalu ia melihat lampu di perempatan jalan setelah
itu berubah dari warna kuning ke warna merah.
Bukannya dia untuk melambatkan laju mobilnya, ia pun malah ’tancap’ gas
sesua yang dia inginkan. Lalu dia tahu, ada lampu merah di persimpangan itu
terkadang ini menyala agak cukup lama. Keengganannya akan nunggu untuk membuat
dan nekad lalu ia pin akan menerobos lampu lalu lintas.
Nah setelah ia melakukan pelanggaran ia pun akan segera menuai reaksi dan
terdengar dari suara peluit yang cukup keras sekali.
“Priiiiiiitttt!” Ada seorang polisi melambaikan tangan lalu ia pun untuk
memaksa nya untuk berhenti.
Dengan hati-hati mengumpat jengkel, lalu putra menepikan untuk
kendaraannya. Terlihat dari kaca spion, dia pun akan memperhatikan kepada
polisi lalu dia pun untuk bertemu, dengan memasang wajah yang sangat familiar.
“Ah, itu kan Rama, teman SMA-ku yang dulu!” Putera pun akan terasa lega,
lalu ia akan segera turun dari mobil dan untuk menyambut Rama, akan ini persis
dengan teman lama.
“Hai, Rama. Bagaimana kabarmu? Saya senang sekali bisa bertemu dengan kamu
lagi! Maaf nih ya, gua lagi buru-buru, akan tetapi saya terpaksa untuk
menerobos lampu merah.”
“Halo Putra,” sapa Rama.
“Oh Benar?” Putra pun terlihat memasang wajah yang kurang senang. “Lebih baiknya, silahkan tilang aja!”
x
“Oh Benar?” Putra pun terlihat memasang wajah yang kurang senang. “Lebih baiknya, silahkan tilang aja!”
x
Akan tetapi, dengan memasang dengan wajah yang cukup serius dan tanpa
melakukan senyuman di wajahnya.
“Gua sangat mengerti. Tapi Put, gua jujur aja nih, kami di sini sering
memperhatikan kamu, ketika melanggar lampu merah yang di persimpangan itu
lhoo.”
Degah wajah yang kasar, Lalu putra pun akan menyerahkan SIM-nya pada Rama
lalu masuk ke mobilnya sambil melakukan dengan membanting pintu. Dengan memancarkan
bagian sudut matanya,
Putra pun ingin memperhatikan Rama untuk menulis. Dan hatinya terasa
jengkel, bahkan dia mengingat kelakuan terhadap pada teman lamanya, karena ada
rasa yang kurang simpatik begitu.
Tak lama kemudian, Rama pun akan mendatangi mobil Putra. Bahkan Putra pun
akan menurunkan kaca terhadap pada jendela sedikit, lalu ia pun mengambil
kertas yang cepitkan dengan celah yang cukup sempit, dan melemparnya secara ke
arah atas dashboard mobil. Rama pun sempat tertegun ketika melihat perilaku
terhadap teman lamanya.
Lalu ketika tiba pada tempat tujuan, sebelum turun dari mobil, Putra pun
akan mengambil kertas dari Rama. Bahkan ia pun akan menyadari SIM-nya terselip
yang cukup sempit. Untuk kertas yang di tebak nya, surat tilang ternyata salah
satu secarik surat untuknya.
Sambil memikirkan sampai seribu kali, Dia pun akan segera untuk membaca isi
surat Rama.
“Putra, kemungkinan besar kamu masih terlihat jengkel ya. Kami ingin
berbagi cerita nih untuk kamu. Waktu itu, aku mempunyai seorang anak wanita.
Sayangnya, ia sudah meninggal, tertabrak orang yang melakukan supir yang
ngebut, lalu ia menerobos lampu merah.
Nah setelah itu orang itu akan di penjara sebanyak beberapa bulan saja dan
lalu untuk masa tahanan nya akan berakhir, dia akan bisa untuk menemui dan
memeluk anaknya lagi. Sedangkan, ini anakku yang satu-satunya sudah tiada.
kemungkinan besar kamu akan bisa berpikir, karena pelanggaran pada lalu
lintas sebagai hal yang sangat remeh sekali. Akan tetapi untuk kami,
pelanggaran dengan jenis ini merupakan hal yang sangat besar untuk mempengaruhi
seluruh dalam kehidupan ku
Dan saya harap Anda untuk berhati-hati dalam melakukan berkendara. Semoga
Anda bisa selamat sampai di tujuan yang kamu tujukan. Salam, Rama.”
Putera terhenyak. Dan matanya terlihat berkaca-kaca, dan memiliki rasa yang
cukup sedih dan menyesal di situ. Dia pun akan berjanji di dalam hati akan
selalu untuk meminta maaf dengan Rama dan pada waktu itu akan berhati-hati
dalam melakukan berkendara.
Karena ini salah satu yang sering kali ketidak hati-hatian dalam
berkendara, karena kami dalam sikap yang bisa menyebabkan celaka untuk orang
lain. Karena waktu itu terjadi, yang sudah tersisa hanya di dalam kesedihan dan
penyesalan.
Mari kita bersama-sama dengan tingkatkan kewaspadaan terhadap kita sendiri
dan lebih untuk berhati-hati dalam melakukan bersikap, hanya untuk menghargai
pada kehidupan kita sendiri dan orang lain.
Kalian bisa belajar semua hal yang kalian ingin tahu dengan mengunjungi
Kalian bisa belajar semua hal yang kalian ingin tahu dengan mengunjungi
EmoticonEmoticon