Keledai malas

September 29, 2017 0
Cerita Moral Anak : Keledai yang Malas
Bhola memiliki keledai yang disebut Khandya. Bhola adalah tuan yang sangat toleran dan baik hati. Khandya keledai malas dan selalu mencari cara untuk menghindari pekerjaan.

suatu hari, saat kembali dengan membawa garam di punggungnya, Khandya jatuh di sungai. Dia menyadari bahwa musim hujan telah mengurangi bobot karung karena garam telah larut dalam air.

Beberapa hari berikutnya Khandya sengaja jatuh ke air setiap hari. Bhola tidak senang dengan cara Khandya berperilaku karena dia kehilangan uang dalam prosesnya. Dia memutuskan untuk mengajarkan Khandya sebuah pelajaran.

Keesokan harinya, bukannya kantong garam, dia membawa Khandya dengan tas kapas. Khandya tidak menyadari adanya perubahan tersebut. Seperti yang direncanakan, dia jatuh ke dalam air dan membuat tasnya basah. Dia terkejut mendapati bebannya tak tertahankan. Guru tuannya juga mulai memukulinya.

Khandya belajar pelajarannya dan mulai bersikap.

Moral: Bekerja dengan kejujuran dan ketulusan karena kemalasan akan menghancurkan Anda.

Cerita Moral Anak : Ayah dan keledai

September 28, 2017 0
Cerita Moral Anak : Ayah dan keledai
Cerita Moral Anak : Ayah dan keledai
Banwarilal adalah jiwa sederhana yang percaya apapun yang dia katakan. Anak laki-laki desa menyadari hal ini dan memanfaatkan kesederhanaannya untuk beberapa tawa. Suatu hari, Banwarilal sedang dalam perjalanan ke pasar bersama anaknya untuk menjual keledai mereka. Dia mendatangi beberapa anak desa untuk bersenang-senang.

Melihat ayah dan anak berjalan dengan keledai, mereka pertama kali menyarankan agar anak itu menaiki keledai dan menyimpan usahanya. Anak laki-laki itu diletakkan di atas punggung keledai itu. Anak laki-laki kemudian menertawakan anak laki-laki itu untuk berkuda saat ayah berjalan. Ayah dan anak beralih tempat. Sang ayah naik sementara anak laki-laki berjalan. Anak laki-laki kemudian mengejek sang ayah karena membuat anak malang itu berjalan dan menyarankan duo tersebut untuk mengendarai keledai bersama-sama.

Berpikir itu ide bagus yang mereka patuhi. Keledai malang itu ambruk akibat kelelahan. Anak laki-laki kemudian mengungkapkan rasa jijik mereka pada duo ini karena memperlakukan hewan keledai dengan buruk dan saran agar mereka membawa keledai ke dokter hewan. Duo ini lagi mengikuti nasehatnya.

Dalam perjalanan, mereka menemukan anjing liar yang menyalak. Dalam kebingungan yang terjadi kemudian, keledai jatuh ke sungai yang mengalir. Keledai itu hilang selamanya. Banwarilal kehilangan keledai karena dia mengikuti apa yang dia sarankan tanpa memikirkan dirinya sendiri.

Moral: Siapa yang mendengarkan semua orang hanya akan menjadi bahan tertawaan.

Takut vs Penghormatan

September 28, 2017 0
Cerita Moral Anak : Takut vs Penghormatan
Cerita Moral Anak : Takut vs Penghormatan
Dulu, seorang raja yang sangat kejam bernama Virat Singh sedang memerintah kota Vijay Nagar. Semua warga takut karena kekejamannya.

Virat memiliki seekor anjing bernama Jack, yang lebih dia sukai lebih dari apapun, suatu pagi Jack meninggal. Virat Singh mengadakan ritual terakhir untuk anjing tersebut, seluruh warga kota berkunjung ke tempat kremasi. Virat Singh sangat senang melihat bahwa orang sangat mencintainya dan dia merasa dia adalah raja paling populer di dunia. Setelah beberapa hari raja Virat Singh meninggal, tapi tidak ada yang datang untuk pemakamannya.

Moral: Kehoramatn adalah sesuatu yang harus Anda peroleh, Anda tidak dapat memaksakannya pada orang lain untuk menghormati Anda. Ada garis tipis antara Rasa Takut dan Menghormati, setiap orang dari kita harus memahaminya dan melakukan koreksi yang diperlukan dalam kepribadian kita.

Cerita Moral Anak : Orang Tua yang Bijak

September 28, 2017 0
Cerita Moral Anak : Orang Tua yang Bijak
Cerita Moral Anak : Orang Tua yang Bijak
Seorang pria kaya meminta seorang cendekiawan tua untuk menyadarkan anaknya dari kebiasaan buruknya. Cendekiawan mengajak pemuda itu berjalan-jalan di kebun. Berhenti dengan tiba-tiba dia meminta anak itu untuk menarik tanaman kecil yang tumbuh di sana.

Pemuda itu memegangi tanaman di antara ibu jari dan telunjuknya dan menariknya keluar. Orang tua itu kemudian memintanya untuk menarik tanaman yang sedikit lebih besar. Pemuda itu menarik keras dan tanaman keluar, akar dan semua. "Sekarang tarik keluar yang itu," kata pria tua itu menunjuk ke sebuah semak. Anak laki-laki itu harus menggunakan seluruh kekuatannya untuk menariknya keluar.

"Sekarang ambil yang ini," kata orang tua itu, menunjuk pada pohon jambu. Pemuda itu menggenggam batngnya dan mencoba menariknya keluar. Tapi itu tidak mau bergerak. "Tidak mungkin," kata anak laki-laki itu, terengah-engah dengan usaha itu.

"Jadi dengan kebiasaan buruk," kata orang bijak itu. "Ketika mereka masih muda mudah untuk menarik mereka keluar tapi ketika mereka mengakar, mereka tidak dapat dicabut."

Sesi dengan orang tua itu mengubah hidup anak laki-laki itu.

Moral: Jangan menunggu Kebiasaan Buruk tumbuh di dalam diri Anda, jatuhkan mereka saat Anda memiliki kendali atas hal lain, mereka akan mengendalikan Anda.

Cerita Moral Anak : Beruang dan Dua Teman

September 28, 2017 0
Cerita Moral Anak : Beruang dan Dua Teman
Cerita Moral Anak : Beruang dan Dua Teman
Suatu hari dua teman berjalan melewati hutan. Mereka tahu bahwa sesuatu yang berbahaya dapat menimpa mereka setiap saat di hutan. Jadi mereka berjanji satu sama lain bahwa mereka akan tetap bersatu dalam bahaya apapun.

Tiba-tiba, mereka melihat seekor beruang besar mendekatinya. Salah satu teman sekaligus memanjat pohon terdekat. Tapi yang lain tidak tahu cara memanjat. Karena didorong oleh akal sehatnya, dia berbaring di tanah tanpa bernapas, berpura-pura menjadi orang mati.

Beruang itu mendekati pria yang tergeletak di tanah. Itu tercium di telinganya, dan perlahan meninggalkan tempat itu. Karena beruang tidak menyentuh makhluk-makhluk yang telah mati. Sekarang teman di pohon itu turun dan bertanya kepada temannya di tanah, "Teman, beruang apa yang membawa Anda ke telinga Anda?" Teman yang lain menjawab, "Beruang itu menasehati saya bukan untuk mempercayai teman palsu. "

Moral: Sahabat Sejati adalah orang yang selalu mendukung dan mendukung Anda dalam situasi apa pun.

Cerita Moral : Kebutuhan dan Hasrat

September 27, 2017 0
Cerita Moral : Kebutuhan dan Hasrat
Cerita Moral : Kebutuhan dan Hasrat
Dahulu kala, tinggal seorang Raja yang, meski gaya hidupnya mewah, Ia selalu merasa tidak bahagia dan tidak puas. Suatu hari, sang Raja menemui seorang pelayan yang sedang bernyanyi dengan gembira saat dia bekerja. Hal ini membuat sang Raja terpesona, mengapa dia, Penguasa Tanah Tertinggi, tidak bahagia dan suram, sementara seorang pelayan rendahan memiliki banyak kegembiraan. Raja bertanya kepada pelayan itu, "Mengapa kamu sangat bahagia?"

Pria itu menjawab, "Yang Mulia, saya hanyalah pelayan, tapi keluarga saya dan saya tidak perlu terlalu banyak hal, hanya atap di atas kepala untk tempat tinggal dan makanan hangat untuk mengisi perut kami." Raja tidak puas dengan jawaban itu. . Kemudian pada hari itu, dia mencari nasihat dari penasihatnya yang paling tepercaya. Setelah mendengar kesengsaraan dan cerita pelayan Raja, penasehat tersebut berkata, "Yang Mulia, saya percaya bahwa pelayan itu tidak menjadi bagian dari Klub 99."

"Klub 99 itu? Dan apa sebenarnya itu? "Tanya sang raja. Penasihat tersebut menjawab, "Yang Mulia, untuk benar-benar tahu apa itu Klub 99 itu, tempatkan uang koin emas ke dalam tas dan tinggalkan di depan pintu ruangan pelayan ini." Jadi Raja memerintahkan untuk melakukannya. Saat pelayan melihat tas itu, dia membawanya ke rumahnya. Saat membuka tasnya, dia mengeluarkan teriakan gembira, Begitu banyak koin emas! Dia mulai menghitungnya. Setelah beberapa kali menghitung, akhirnya dia yakin bahwa ada 99 koin. Dia bertanya-tanya, "Apa yang bisa terjadi dengan koin emas terakhir itu? Tentunya tidak ada yang mau meninggalkan 99 koin! "

Dia melihat ke mana pun dia bisa, tapi koin terakhir itu sulit dipahami. Akhirnya, kelelahan, dia memutuskan bahwa dia harus bekerja lebih keras dari sebelumnya untuk mendapatkan koin emas itu dan melengkapi koleksinya. Sejak hari itu, kehidupan pelayan berubah. Dia terlalu banyak bekerja, sangat pemarah, dan menghukum keluarganya karena tidak membantunya membuat koin emas ke-100 itu. Dia berhenti bernyanyi saat dia bekerja. Menyaksikan transformasi drastis ini, sang Raja bingung. Ketika dia mencari bantuan penasihatnya, penasihat tersebut berkata, "Yang Mulia, sekarang pelayan itu secara resmi bergabung dengan Klub 99 itu."

Dia melanjutkan, "Klub 99 adalah nama yang diberikan kepada orang-orang yang memiliki cukup bahagia tapi tidak pernah puas, karena mereka selalu rindu dan berjuang untuk hal ekstra itu untuk diri mereka sendiri," Biarkan saya meraih satu hal terakhir dan maka saya akan bahagia seumur hidup. "

Moral: Kita bisa bahagia, meski dengan segala kekurangan dalam hidup kita, tapi begitu kita diberi sesuatu yang lebih besar dan lebih baik, kita menginginkan lebih banyak lagi! Kita kehilangan istirahat, kebahagiaan kita, kita menyakiti orang-orang di sekitar kita, semua ini sebagai harga untuk kebutuhan dan keinginan kita yang terus meningkat. Kita harus belajar untuk menjaga keseimbangan kebutuhan dan keinginan kita untuk menikmati hidup bahagia dengan apa yang sudah kita miliki.

Cerita Moral Anak : Empat Siswa Pintar

September 27, 2017 0

Cerita Moral Empat Siswa Pintar
Suatu malam empat mahasiswa mengadakan sebuah pesta hingga larut malam dan tidak belajar untuk ujian yang dijadwalkan keesokan harinya. Di pagi hari, mereka memikirkan sebuah rencana. Mereka membuat diri mereka terlihat kotor dengan minyak dan kotoran. Kemudian mereka mendatangi Kepala Sekolah dan mengatakan bahwa mereka telah pergi ke pesta pernikahan tadi malam dan dalam perjalanan pulang, ban mobil mereka meledak dan mereka harus mendorong mobil itu kembali. Jadi mereka tidak dalam kondisi untuk mengikuti ujian.

Dekan berpikir sejenak dan mengatakan bahwa mereka dapat menjalani tes ulang setelah 3 hari. Mereka mengucapkan terima kasih dan mengatakan bahwa mereka akan siap pada saat itu.

Pada hari ketiga, mereka muncul di hadapan Kepala Sekolah. Kepala Sekolah mengatakan bahwa karena ini adalah Ujian Susulan, keempatnya diminta untuk duduk di kelas terpisah untuk ujian. Mereka semua sepakat seperti yang telah mereka persiapkan dengan baik dalam 3 hari terakhir.

Tes terdiri dari hanya 2 pertanyaan dengan total 100 Poin.

1) Nama Anda __________ (1 Poin)

2) Ban mana yang meledak? __________ (99 poin)

Pilihan - (a) Kiri Depan (b) Kanan Depan (c) Kiri Belakang (d) Kanan Kembali

Moral: Bertanggung jawab pada dirimu juga akan memberi pelajaran terhadap pelajaranmu!

Cerpen Cinta : Aku Pasti Kembali , Cerita Cinta

September 18, 2017 0

Aku Pasti Kembali

Karya : putri ayu pasundan

Cerpen Cinta : Aku Pasti Kembali , Cerita Cinta

Namaku jelita, aku sekolah di sma vanderwaald. Aku duduk di kelas 1 sma. Aku termasuk murid yang pandai, dan juga mudah bergaul. Aku memiliki seorang kawan dia mempunyai nama putra. Putra ialah sosok kawan yang baik, perhatian, dan selalu memahami keadaanku, dilain waktu ketika aku bersedih, dia yang tidak jarang berupaya menghiburku. Suatu saat dia memendam perasaan yang sama dan aku juga merasakannya.

“jelita..” panggil seseorang itu dari arah belakang. Dan itu sahabatku putra.

“iya put..? ada apa?’’ tanyaku.

“pulang sekolah , ikut aku ya.. aku mau ngajak kamu ke sebuah tempat.”

“oke baik.”

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, putra langsung menghampiriku dia telah berdiri tepat di tepi pintu kelasku. Dia memanggilku seraya tersenyum.

“jelita.. ayok kita berangkat.”


Putra tiba-tiba mengandeng tanganku , menuruni anak tangga, Dan segera mengarah ke ke lokasi parkir. Kelas kami berada di lantai 3 . Aku dan dia berbeda kelas . Sejak smp kita selalu bareng. Dan hingga SMA ini. Setelah kami sampai di lokasi parkir, putra mengeluarkan motornya yang terparkir dekat pos satpam
“ayok naik.” Putra mempersilahkan aku untuk naik ke motornya, dan kini kami berangkat meninggalkan area parkir. Juga sekolah.
“kita mau kemana?’’ tanyaku kepadanya.
“ke suatu tempat. Dan kamu pasti suka.” Setelah beberapa menit di perjalanan , kami pun sampai di tempat tujuan. Ternyata putra mengajakku ke sebuah taman bermain. Di taman tersebut . terpampang air mancur yang begitu indah, banyak sekali bunga-bunga yang berwarna warni. Kami berdua duduk di kursi dekat taman.
“jelita… “ panggil putra kepadaku, sorotan mata tajam nya yang takkan pernah ku lupakan sejak dulu . deg…. Jantungku berdebar-debar. Aku tak mengerti tentang perasaan ku padanya, sudah 5 tahun kami bersama.. saling melengkapi satu sama lain. Tapi, tak pernah aku mengerti hubunganku dengannya.. yang aku tau, aku dan dia bersahabat.
“putra, kok nangis?’’ tanyaku padanya. Putra meneteskan air matanya perlahan demi perlahan . ku apus air matanya yang membasahi kedua pipinya..
“aku gak nangis, aku Cuma bahagia aja punya sahabat kaya kamu.” Di usap rambutku dengan kelembutan tangannya. Putra memang sahabatku , dan juga kakak bagiku. karena itu aku tak mau kehilangannya.
“jelita, suatu saat nanti, aku gak bisa terus berada di sisi kamu, kamu harus bisa nantinya tanpa aku. Aku gak mau terus-terusan jadi benalu yang selalu ada di hidupmu. Kamu harus bisa jalani hidup , dan mungkin tanpa aku. ingat janji kita dulu. Kalo kita akan selalu bersama.”
“putra kok ngomongnya gitu, tanpa kamu hidup jelita ga mungkin seceria ini. Karna kamu, hidup jelita bahagia dan lebih berwarna. Kalaupun nantinya putra ninggalin jelita, jelita akan cari putra sampai kapanpun dan bakal nungguin putra sampai putra kembali. Entah beberapa lamanya”
“tapi, inget. Kalo putra gak ada di samping kamu lagi. Kamu janji harus selalu tersenyum.”
“iya, jelita janji… jelita akan selalu tersenyum untuk kamu.”
Hari sudah semakin berlarut. Meninggalkan semua kisah yang ada. Taman tersebut menjadi ikatan janji mereka.
***
Keesokan harinya di sekolah, tepat pukul 06:15 menit.
“jelita, ini ada surat untuk kamu.”dihampirinya jelita , Di kasihnya sepucuk surat itu untuknya yang terpampang besar siapa nama pengirim surat itu. yaitu “putra” .
Deg…… hati jelita tiba-tiba gelisah tak menentu. Tak mengerti apa yang sedang iya rasakan saat ini. Di bukanya isi surat itu perlahan.
“jelitaa… ini aku putra, maafin aku ya kemarin aku gak sempet berfikiran untuk ngomong ke kamu. Karna semua itu terlalu berat untukku. Aku gak sanggup ninggalin kamu disini. Mungkin, saat kamu baca surat ini aku sudah tiba di Kalimantan. Papaku dinas disana, dan terpaksa aku ikut dengannya. Maafin aku ya jelita. Inget janji kita. Kamu harus tetap tersenyum. Suatu saat nanti kita pasti akan bertemu lagi.“
Di akhirinya akhir surat itu. Jelita yang hanya bisa diam membisu dan pucat pasi di tempat duduknya. Perlahan iya menteskan air mata dan tidak percaya akan semuanya. Tak pernah iya mengerti akan semua perasaannya. Sedih, kecewa, semuanya yang iya alami saat ini. Tak sempat iya mengatakan tentang perasaannya yang sebenernya kepada putra. Cinta… mungkin ini yang aku rasakan. Perasaan itu tak pernah ku sadari sebelumnya, setelah kepergianmu baru aku menyadari.. cinta itu ada.
***
Setelah pulang sekolah, aku bergegas untuk pergi kerumah putra. Tetapi hasilnya nihil, tak ada satupun orang yang menjawab sapaanku. Rumah itu kosong. Jelita tak tau harus mencari putra kemana lagi. Akhirnya , aku memutuskan untuk pergi ke Taman kemarin, terakhir kali aku bertemu dengannya, bersamanya…. Taman itu sepi.. tak seperti biasanya, tak banyak orang yang lewat area taman bermain itu. dihampirinya kursi taman tempat aku duduk bersama putra waktu itu. Aku mengingat kembali perpisahan terakhirku dengannya. Aku meneteskan air mata.
***
Setelah 2 tahun aku menunggu, putra tak juga ada kabar. Selama itu aku tak pernah seceria dulu. Hanya kesedihan yang tampak di wajahku. Sesering kali aku mengingat kenangan itu, itu membuatku sakit. Sekalipun aku mencoba melupakannya, itu akan semakin sakit. Beberapa sering aku memutar lagu pasto’aku pasti kembali’ liriknya yang benar-benar menyentuh hatiku.
Reff : aku hanya pergi tuk sementara..
bukan tuk meninggalkanmu selamanya..
aku pasti kan kembali, pada dirimu ..
tapi kau jangan nakal.. aku pasti kembali…..
selama 2 tahun, kenangan itu menghantui harii-hari ku . tang sanggup aku melupakannya. Kini aku benar-benar mencintainya. Cinta bukan lagi sekedar sahabat , tetapi perasaan yang lebih dari pada itu.
hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 17 , sekarang aku sudah duduk di bangku kelas 3 sma, sekalipun aku ingin pindah ke lain hati dan berpaling dari putra, aku masih takut. Karena luka yang ada di hatiku masih ada. Setelah malam kian tiba, putra tak juga mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku. Padahal hanya sapaannya, dan ucapannya yang begitu berarti untukku..
hari ini sweet seventeen ku. Dan mungkin itu semua tak ada artinya kalau putra tak ada di sampingku. Malam ini aku ingin sekali pergi ke taman itu. untuk menenangkan diri disana, mungkin hanya beberapa saat. Aku akhirnya memutuskann untuk pergi kesana dan meninnggalkan acara dan tamu undangan yang telah hadir di pesta ulang tahunku yang ke 17 itu. aku pergi ke sana dengan di temani supir papaku dan setelah beberapa menit di perjalanan, aku tiba di taman itu. aku tak menyangka.. begitu indah suasana taman tersebut dengan lampu lampion-lampion yang khas terpampang disana. Dekorasi lampu-lampu kecil di setiap pohon yang mengelilingi menambah indah suasana taman itu. aku duduk di kursi putih taman itu. tiba-tiba beberapa saat aku memejamkan kedua mataku dan membukanya kembali aku melihat sesosok putra di depan mataku. Dia tampak berbeda dari dahulu, aku tak percaya kini dia ada di depan mataku, atau mungkin ini hanya ilusiku.
“happy birthday jelita.. aku nepatin janjiku kan , kita pasti bertemu kembali. Dan aku pasti kembali.”
“ini benar kamu?’’ tanyaku tak percaya.
“iya, ini aku. aku putra.”
“kemana aja kamu, kamu gatau aku disini sedih mikirin kamu, kamu gak ada kabar dan hilang gitu aja.”
“maafin aku, aku Cuma gak mau ganggu konsentrasi belajar kamu.”
Putra menghampiriku dan memberiku sekotak bingkisan tanda ucapan ulang tahunku. Dan ternyata itu adalah sebuah kalung yang berukiran tulisan nama kita berdua. Gaun cantik yang aku kenakan malam itu saat ulang tahunku berwarna putih, dan juga putra, membawa bunga mawar merah kesukaaanku dan ia mengenakan jas kemeja putih.
“aku janji gak akan ninggalin kamu lagi. Aku gak bisa tanpamu. Aku mencintaimu, aku sayang kamu jelita.” Kini dia menggutarakan isi hatinya, hanya itu kata yang aku tunggu selama ini dari mulutnya.
“akupun begitu. Ini adalah hari terindahku. Kamu kembali, untuk menjadi sahabatku, juga kekasih bagiku…..”
_The end_

Cerpen Janji Terakhir,Cerita Cinta

September 18, 2017 0

JANJI TERAKHIR

oleh Efih Sudini Afrilya



Pagi ini dia datang menemuiku, duduk di sampingku dan tersenyum menatapku. Aku benar-benar tak berdaya menyaksikan tatapan itu, tatapan yang begitu hangat, penuh harap dan sering kali membuatku dapat memaafkannya. Aku sadar, aku paling mencintainya, aku tidak mau kehilangan dia., walau dia tidak jarang menyakiti hatiku dan membuatku menangis. Tidak hanya itu, akupun kehilangan sahabatku, aku tidak peduli dengan ucapan orang lain mengenai aku. Aku bakal tetap memaafkan Elga, meskipun dia tidak jarang menghianati cintaku.

“Aku gak tau mesti bilang apa lagi, buat kesekian kalinya kamu selingkuh! Kamu udah ngancurin keyakinan aku!”

Aku tidak mampu menatap matanya lagi, air mataku jatuh begitu deras menghujani wajahku. Aku tak berdaya, begitu lemas dan Dia memelukku erat.


“Maafin aku Nilam, maafin aku! Aku janji gak bakal nyakitin anda lagi. Aku janji Nilam. Aku sayang kamu! Please, kamu jangan nangis lagi!”

Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi selain memaafkannya, aku tidak ingin kehilangan Elga, aku sangat mencintainya.

Malam ini Elga menjemputku, kami akan kencan dan makan malam. Aku sengaja mengenakan gaun biru pemberian Elga dan berdandan secantik mungkin. Kutemui Elga di ruang tamu, Dia tersenyum, memandangiku dari atas hingga bawah.
“Nilam, kamu cantik banget malam ini.”
“Makasih. Kita jadi dinner kan?”
“Ya tentu, tapi Nilam, malam ini aku gak bawa mobil dan mobil kamu masih di bengkel, kamu gak keberatan kita naik Taksi?”
“Engga ko, ya udah kita panggil Taksi aja, ayo.”
Dengan penuh semangat aku menggandeng lengan Elga. Ini benar-benar menyenangkan, disepanjang perjalanan Elga menggenggam erat tanganku, aku bersandar dibahu Elga menikmati perjalanan kami dan melupakan semua kesalahan yang telah Elga perbuat padaku.
Kami berhenti disebuah Tenda di pinggir jalan. Aku sedikit ragu, apa Elga benar-benar mengajakku makan ditempat seperti ini. Aku tahu betul sifat Elga, dia tidak mungkin mau makan di warung kecil di pinggir jalan.
“Kenapa El? Mienya gak enak?”
“Enggak ko, mienya enak, Cuma panas aja. Kamu gak apa-apa kan makan ditempat kaya gini Nilam?”
“Enggak. Aku sering ko makan ditempat kaya gini. Mie ayamnya enak loch. Kamu kunyah pelan-pelan dan nikmati rasanya dalam-dalam.”
Aku yakin, Elga gak pernah makan ditempat kaya gini. Tapi sepertinya Elga mulai menikmati makanannya, dia bercerita panjang lebar tentang teman-temannya, keluarganya dan banyak hal.Dua tahun bersama Elga bukan waktu yang singkat, dan tidak mudah untuk mempertahankan hubungan kami selama ini. Elga sering menghianati aku, bukan satu atau dua kali Elga berselingkuh, tapi dia tetap kembali padaku. Dan aku selalu memaafkannya, itu yang membuatku kehilangan sahabat-sahabatku. Mereka benar, aku wanita bodoh yang mau dipermainkan oleh Elga. Meskipun kini mereka menjauhiku, aku tetap menganggap mereka sahabatku.
Selesai makan Elga Nampak kebingungan, dia mencari-cari sesuatu dari saku celananya.
“Apa dompetku ketinggalan di Taksi?”
“Yakin di saku gak ada?”
“Gak ada. Gimana dong?”
“ya udah, pake uang aku aja. Setiap jalan selalu kamu yang traktir aku, sekarang giliran aku yang traktir kamu. Ok!”
“ok. Makasih ya sayang, maafin aku.”
Saat di kampus, aku bertemu dengan Alin dan Flora. Aku sangat merindukan kedua sahabatku itu, hampir empat bulan kami tidak bersama, hingga saat ini mereka tetap sahabat terbaikku. Saat berpapasan, Alin menarik tanganku.
“Nilam, kamu sakit? Ko pucet sich?”
Alin bicara padaku, ini seperti mimpi, Alin masih peduli padaku.
“Engga, Cuma capek aja ko Lin. Kalian apa kabar?”
“Jelas capek lah, punya pacar diselingkuhin terus! Lagian mau aja sich dimainin sama cowok playboy kaya Elga! Jangan-jangan Elga gak sayang sama kamu? Ups, keceplosan.”
“Stop Flo! Kasian Nilam! Kamu kenapa sich Flo bahas itu mulu? Nilam kan gak salah.”“Udah dech Alin, kamu diem aja! Harusnya kamu ngaca Nilam! Kenapa kamu diselingkuhin terus!”
Flora bener, jangan-jangan Elga gak sayang sama aku, Elga gak cinta sama aku, itu yang buat Elga selalu menghianati aku. Selama ini aku gak pernah berfikir ke arah sana, mungkin karena aku terlalu mencintai Elga dan takut kehilangan Elga. Semalaman aku memikirkan hal itu, aku ragu terhadap perasaan Elga padaku. Jika benar Elga tidak mencintaiku, aku benar-benar tidak bisa memaafkannya lagi.
Meskipun tidak ada jadwal kuliah, aku tetap pergi ke kampus untuk mengerjakan tugas kelompok. Setelah larut malam dan kampus sudah hampir sepi aku pun pulang. Saat sampai ke tempat parkir, aku melihat Elga bersama seorang wanita. Aku tidak bisa melihat wajah wanita itu karena dia membelakangiku. Mungkin Elga menghianatiku lagi. Kali ini aku tidak bisa memaafkannya. Mereka masuk ke dalam mobil, aku bisa melihat wanitaitu, sangat jelas, dia sahabatku, Flora….
Sungguh, aku benar-benar tidak bisa memaafkan Elga. Akan ku pastikan, apa Elga akan jujur padaku atau dia akan membohongiku, ku ambil ponselku dan menghubungi Elga.
“Hallo, kamu bisa jemput aku sekarang El?”
“Maaf Nilam, aku gak bisa kalo sekarang. Aku lagi nganter kakak, kamu gak bawa mobil ya?”
“Emang kakak kamu mau kemana El?”
“Mau ke…, itu mau belanja. Sekarang kamu dimana?”
“El! Sejak kapan kamu mau nganter kakak kamu belanja? Sejak Flora jadi kakak kamu? Hah?!!”
“Nilam, kamu ngomong apa sayang? Kamu bilang sekarang lagi dimana?”
“Aku liat sendiri kamu pergi sama Flora El! Kamu gak usah bohongin aku! Kali ini aku gak bisa maafin kamu El! Kenapa kamu harus selingkuh sama Flora El? Aku benci kamu! Mulai sekarang aku gak mau liat kamu lagi! Kita Putus El!”
“Nilam, ini gak…….”
Kubuang ponselku, kulaju mobilku dengan kecepatan tertinggi, air mataku terus berjatuhan, hatiku sangat sakit, aku harus menerima kenyataan bahwa Elga tidak mencintaiku, dia berselingkuh dengan sahabatku.
Beberapa hari setelah kejadian itu aku tidak masuk kuliah, aku hanya bisa mengurung diri di kamar dan menangis. Beruntung Ibu dan Ayah mengerti perasaanku, mereka memberikan semangat padaku dan mendukung aku untuk melupakan Elga, meskipun aku tau itu tak mudah. Setiap hari Elga datang ke rumah dan meminta maaf, bahkan Elga sempat semalaman berada di depan gerbang rumahku, tapi aku tidak menemuinya. Aku berjanji tidak akan memafkan Elga, dan janjiku takan kuingkari, tidak seperti janji-janji Elga yang tidak akan menghianatiku yang selalu dia ingkari.
Hari ini kuputuskan untuk pergi kuliah, aku berharap tidak bertemu dengan Elga. Tapi seusai kuliah, tiba-tiba Elga ada dihadapanku.
“Maafin aku Nilam! Aku sama Flora gak ada hubungan apa-apa. Aku Cuma nanyain tentang kamu ke dia Nilam!
“Kita udah putus El! Jangan ganggu aku lagi! Sekarang kamu bebas! Kamu mau punya pacar Tujuh juga bukan urusan aku!”
“Tapi Nilam…..”
Aku berlari meninggalkan Elga, meskipun aku sangat mencintainya, aku harus bisa melupakannya. Elga terus mengejarku dan mengucapkan kata maaf. Tapi aku tak pedulikan dia, aku semakin cepat berlari dan menyebrangi jalan raya. Ketika sampai di seberang jalan, terdengar suara tabrakan, dan…………
“Elgaaaa…..”
Elga tertabrak mobil saat mengejarku, dia terpental sangat jauh. Mawar merah yang ia bawa berserakan bercampur dengan merahnya darah yang keluar dari kepala Elga.
“Elga, maafin aku!”
“Nilam. Ma-af ma-af a-ku jan-ji jan-ji ga sa-ki-tin ka-mu la-gi a-ku cin-ta ka-mu a-ku ma-u ni-kah sa-ma kam……”
“Elgaaaaaa……”
Elga meninggal saat itu juga, ini semua salahku, jika aku mau memaafkan Elga semua ini takan terjadi. Sekarang aku harus menerima kenyataan ini, kenyataan yang sangat pahit yang tidak aku inginkan, yang tidak mungkin bisa aku lupakan. Elga menghembuskan nafas terakhirnya dipelukanku, disaat terakhir dia berjanji takan menyakitiku lagi, disaat dia mengatakan mencintaiku dan ingin menikah denganku. Dia mengatakan semuanya disaat meregang nyawa ketika menahan sakit dari benturan keras, ketika darahnya mengalir begitu deras membasahi aspal jalanan.Rasanya ingin sekali menemani Elga didalam tanah sana, menemaninya dalam kegelapan, kesunyian, kedinginan, aku tidak bisa berhenti menangis, menyesali perbuatanku, aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri.
Satu minggu setelah Elga meninggal, aku masih menangis, membayangkan semua kenangan indah bersama Elga yang tidak akan pernah terulang lagi. Senyuman Elga, tatapan Elga, takan pernah bisa kulupakan.
“Nilam sayang, ini ada titipan dari Ibunya Elga. Kamu jangan melamun terus dong! Kamu harus bangkit! Biar Elga tenang di alam sana. Ibu yakin kamu bisa!”
“Ini salah aku Bu. Aku butuh waktu.”
Kubuka bingkisan dari Ibu Elga, didalamnya ada kotak kecil berwarna merah, mawar merah yang telah layu dan amplop berwarna merah. Didalam kotak merah itu terdapat sepasang cincin. Aku pun menangis kembali dan membuka amplop itu.
    Dear Nilam,    Nilam sayang, maafin aku, aku janji gak akan nyakitin kamu, aku sangat mencintai kamu, semua yang udah aku lakuin itu buat ngeyakinin kalo Cuma kamu yang terbaik buat aku, Cuma kamu yang aku cinta.    Aku harap, kamu mau nemenin aku sampai aku menutup mata, sampai aku menghembuskan nafas terakhirku. Dan cincin ini akan menjadi cincin pernikahan kita.    Aku sangat mencintaimu, aku tidak ingin berpisah denganmu Nilam.    Love You    Elga

Air mataku mengalir semakin deras dari setiap sudutnya, kupakai cincin pemberian Elga, aku berlari menghampiri Ibu dan memeluknya.
“Bu, aku udah nikah sama Elga!”
“Nilam, kenapa sayang?”
“Ini!” Kutunjukan cincin pemberian Elga dijari manisku.
“Nilam, kamu butuh waktu nak. Kamu harus kuat!”
“Sekarang aku mau cerai sama Elga Bu!” kulepas cincin pemberian Elga dan memberikannya pada Ibu.
“Aku titip cincin pernikahanku dengan Elga Bu! Ibu harus menjaganya dengan baik!”Ibu memeluku erat dan kami menangis bersama-sama.*****

Cerpen Cinta - 1my Boyfriend

September 17, 2017 0

Cerpen Cinta - 1my Boyfriend

1My Boyfriend                                     
Oleh:Eka Viva R
Cerpen CInta !my Boyfriend, Cerita Cinta

Pertemuan pertama ku dengan dia ialah di Kahuripan Nirwana.Saat itu aku ingin berangkat les dengan salah satu kawan ku.Tapi sebab aku berangkat nya lebih dulu jadi aku menyimpulkan untuk jalan2 ke kahuripan.Aku berhenti sebentar sebab capek menyetir dan aku menyisir rambut ku sejenak sebab terlalu berantakan.Tiba2 terdapat 2 orang cowok yang mendekat kami dan meminta nomor HP kami.Karena kawan ku sudah memiliki cowok akhirnya dia meminta nomor HP ku.


Sebenarnya aku gak mau ngasih nomor HP ku karna aku takut sama dia.Wajahnya yang membuatku takut apa lagi temen dia yang menggunakan tindik.Tapi aku berfikir lagi sebab belum pasti dia jahat.Akhirnya aku menyerahkan nomerku ke dia.Setelah itu ia berterima kasih padaku.Dan kami segera berangkat les sebab sudah telat.

Sebenarnya aku gak mau ngasih nomor HP ku karna aku takut sama dia.Wajahnya yang membuatku takut apa lagi temen dia yang memakai tindik.Tapi aku berfikir lagi karena belum tentu dia jahat.Akhirnya aku memberikan nomerku ke dia.Setelah itu berterima kasih padaku.Dan kami segera berangkat les karena sudah telat.

Tak lama kemudian setelah aku sampai di tempat les,aku menerima SMS dari nomor yang tak aku kenal.Aku pun membuka sms itu dn membacanya.

1 pesan baru

Dari:089665026***
Sore

Replay
Ke:089665026***
Juga,
Ini siapa ya...?!

Dari :089665026***
Aku anak yang tadi minta nomor kamu di kahuripan

Kepada :089665026***
Iya siapa nama kamu?

Dari :089665026***
Aku Yusuf,
Kamu sendiri siapa?

Kepada :089665026***
Aku Yesinka

Dari :089665026***
Owh,kamu sekkolah dimana?

Kepada :089665026***
Aku sekolah di Spenido
Kalau kamu?

Dari :089665026***
Mana itu?
Aku sekolah di SMA PGRI 1 Sda

Kepada :089665026***
SMPN 1 skd,
Masak gak tau?

Dari :089665026***
Owh iya aku tau kok
Kamu kelas berapa?

Kepada :089665026***
Aku kelas 9,
Kamu...?!

Dari :089665026***
Aku kelas 11

Kepada :089665026***
Owh...

Sudah dulu ya aku mau les dulu nanti di lanjutin lagi

Dari :089665026***
Iya

Akhirnya aku melanjutkan les ku lagi dan setelah pulang les aku melanjutkan sms ku dengan dia lagi.Setelah 2 hari aku asyik mengobrol dengan dia dan saling tau sifat dari kita.Dia menyatakan perasaan nya kepada ku.Aku benar2 kaget dan gak percaya.Aku tak langsung menerimanya,karna aku takut dia menyakitiku.Aku meminta waktu ke dia untuk berfikir dan memutuskan.Dia memberiku waktu 1 hari untu berfikir dan memutuskan.

Esoknya,kami ketemuan di kahuripan dan aku pun memutuskan untuk menerimanya sebagai kekasihku.Sejak saat itu hari2 ku berubah karena kehadirannya di dalam kehidupan ku.Hari2 ku menjadi lebih cerah dan dia selalu membuatku tertawa bila aku berada di dekatnya.i kekasihku lama2 mereka menyetujui ku

Aku pun mengenalkannya pada sahabat2 ku.Memang pada awalnya mereka tak suka pada kekasih ku,tapi setetlah mereka tau sifat asli dari kekasihku lama2 mereka menyetujui hubungan ku dengan nya.Aku sangat senang karna kekasihku juga akrab banget sama sahabat2 ku.Dia tak pernah membeda-bedakan aku dengan sahabat2ku.

Aku beruntung bisa mendapatkan kekasih yang baik seperti dia.Aku akan selalu menjaga dan setia pada dia.Aku takkan membuatmu kecewa sayang.....

<....... sekian ........> 

Cerpen Cintaku Berawal Dari Gramedia

September 17, 2017 0

Cintaku Berawal Dari Gramedia

Cerpen Cintaku Berawal dari Grabmedia, Cerita Cinta
di Senin, Juli 01, 2013
Namaku dewi, aku duduk dikelas 1 SMK disalah satu kota Cirebon.
Awal cerita......................................................................................................
Hari ini hari minggu, waktu nya aku untuk bersantai.
Tiba-tiba aja handphone ku berbunyi, kulihat hani memanggil (hani itu teman sekelasku sekaligus sahabatku dari kecil). Aku segera menekan tombol terima.

“hallo.. ada apa han? minggu gini tumben telepon?”.tanyaku.
“hallo dew.. maaf ya ganggu. Kamu mau gak temenin aku ke mall sekarang?”.jawab hani di seberang sana.
“memang kamu mau ngapain?”.tanyaku lagi heran.
“ada aja, kini aku jemput kamu ya.. kamu dandan yang cantik. Byee”.tanpa permisi hani langsung saja mengakhiri telepon.

Aku lumayan dongkol karna ulahnya, dengan agak malas aku dandan sesuai permintaan sahabatku ini.
Selang beberapa menit hani telah berada didepan rumahku. Akupun segera menghampirinya.

“udah siap dew?”.tanyanya
“udah”.jawabku singkat.
“yaudah yu jalan”. Hani menarik tanganku, akupun melulu pasrah saja menyaksikan tingkah mengherankan sahabatku itu.

Sesampainya di mall hani mengajakku mengarah ke gramedia salahsatu lokasi favoritku karna aku senang membaca. Tepatnya menyimak novel percintaan J
Disitulah aku mulai senang dan tidak BT lagi.
“hmmmmmm kirain mau ngapain, ternyata kamu ngajakin aku kesini toh. Kalau kesini aku pun mau han. Memang kamu mau beli novel? majalah? Artikel? atau apaan?”. Tanyaku panjang lebar tanpa terdapat koma sedikitpun.

“duh cerewet, kamu tunggu disini sebentar aja aku lagi nyari orang nih”.ucap hani yang tampaknya bingung mencari-cari seseorang diantara kerumunan orang.

Dan aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk membaca novel gratis disini.

Sedang asik-asiknya aku membaca novel favoritku, tiba-tiba ada seorang cowo mendekatiku. Jelas saja aku merasa terganggu.

“hai..”. sapa cowo yang sama sekali aku tidak mengenalinya.

“hai.. ada apa ya?kamu siapa?aku ga kenal sama kamu”.ucapku sambil terus membaca novel yang aku baca.

“kamu dewi kan?”.tanyanya.

“iya.. kamu tau dari mana namaku?”.ucapku lagi tanpa melihat sedikitpun wajahnya,karna aku tidak peduli.

“kenalin, namaku panji. kamu temannya hani kan?”.tanyanya

Mendengar nama hani, sontak saja aku teringat dengan sahabatku itu. “dia pasti mencariku, astaga aku sampai lupa karna asiknya membaca novel”.gumamku dalam hati.

“kamu tau gak hani dimana? Aku lupa kalau tadi bareng dia kesini. Dia suruh aku buat tunggu sebentar karna dia sedang mencari seseorang, tapi aku begitu saja beranjak tanpa memperdulikan perkataannya”. Wajahku sontak berubah menjadi panik.

Panji hanya tersenyum mendengar perkataanku. Entah aku tak mengerti apa maksudnya.

“ko senyum-senyum sih?aku kan tanya sama kamu, jawab dong..”.ucapku sedikit kesal.

“kamu gak perlu panik gitu, hani sudah pulang dari tadi. Dia bawa kamu kesini karna aku yang suruh. Aku sudah lama memperhatikan kamu tiap kali kamu kerumah hani karna rumahku dan hani berdekatan”.ucapnya dengan tersenyum-senyum.

Aku sedikit kesal dengan hani karna seenaknya saja dia mempertemukan aku dengan cowo yang aku gak kenal sama sekali.”awas saja kamu han”.gumamku dalam hati.

“ko diem?”.dia melanjutkan pembicaraannya.

“hmmmm gak apa-apa ko”.

Itulah awal pertemuan aku dengan panji.



                                                                                                                                  

Pagi harinya aku segera menemui hani disekolah.

Kulihat hani sudah berada dikelas, aku langsung mendekatinya.

“heh..”. ku mengawali pembicaraan dengan nada yang sedikit kesal.

“apa? Gimana kemaren?”.jawab dia dengan santainya.

“kamu itu han kurang kerjaan banget sih! Kenapa kamu gak bilang dari awal kalau kamu itu mau ketemuin aku sama teman kamu?”.tanyaku sedikit dongkol.

“sorry sorry, abis kalau gak gitu caranya kamu gak bakal mau dew”.

“hmmmmmmmm”.

“ko hmmmmm? gimana?”.tanyanya penasaran.

“ya gak gimana-gimana”.jawabku singkat.

“panji itu sudah lama memperhatikan kamu, dia tiap hari kerumahku untuk mencari tau tentang kamu dew”.dia bercerita panjang lebar dan aku hanya diam membisu tanpa sedikit berkomentar.

“malah diem jeh.. jadi kamu mau gak dekat dengan dia?”.tanya nya lagi.

“gak tau aku malas kenal-kenalan kaya gitu..”.jawabku

“dicoba apa salahnya sih dew, lagipula dia orangnya baik ko”.hani mencoba meyakinkan ku.

“lihat ntar aja deh”.jawabku dengan sedikit malas, karna aku masih sedikit dongkol dengan ulahnya kemaren.

                                                                        ‘’

Teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet

Bel pulang berbunyi, semua siswa-siswi berhamburan keluar kelas tak ketinggalan aku dan hani.

“dew, kerumahku yu aku ga ada teman nih dirumah, orang rumah lagi ke bandung nengok nenekku sakit. Plies..”.hani memohon.

“iyaa”.jawabku singkat.

Kami berduapun bergegas menuju rumah hani.

Sesampainya dirumah hani kulihat ada seorang cowo yang tak asing lagi, nampaknya aku pernah melihat sosoknya tapi entahlah dimana aku lupa.

“kok melamun?ayo masuk”.hani membuyarkan lamunanku.

“hai dew, akhirnya kita bisa ketemu lagi..”.sapa cowo yang sampai sekarangpun aku belum sadar siapa dia sebenarnya.

“hai juga..sepertinya aku pernah melihat kamu. Tapi dimana yaaaa aku lupa”.aku mencoba mengingat-ingat.

“aku panji..masa kamu lupa sih baru aja kemaren kita ketemu di gramedia”.panji mengingatkan.

“ooooooooooooo iyaiya ku baru ingat”.

“ntar besok pulang sekolah ke gramedia yuu”.ajak panji

Dalam hatiku, aku senang dia mengajakku ke gramedia karna itu memang tempat favoritku. Tapi, aku belum mengenal dia sebenarnya.

“gimana?”.tanyanya.

“yaudah deh aku mau, tapi ajak hani juga ya..”.pintaku padanya.

“sorry dew besok aku gak bisa..aku disuruh kerumah tanteku. Kamu bedua aja gih.”jawab hani yang rupa-rupanya sengaja agar aku dan panji menjadi dekat.

“iya udah deh”.akhirnya aku mengiyakannya.

“yaudah ntar pulang sekolah aku jemput ya dew”.sambung panji.

“iyaa..”.jawabku.



                                                                                                                                              

Malam harinya aku selalu teringat pada sosok panji.

Aku teringat akan awal pertemuan kami. Pertemuan yang tidak pernah ku duga sebelumnya. Aku suka cowo yang gemar membaca karna aku sendiri gemar membaca.

Aku harap panji cowo seperti apa yang aku inginkan.

Kulihat jam menunjukkan pukul 22:00 wib, aku segera beranjak untuk tidur karna tidak biasanya aku tidur larut malam seperti ini.



                                                                        ‘’

Sinar matahari terik membangunkanku dari tidur.

Aku segera bangun untuk mandi. Hari ini entah mengapa rasanya aku sangat semangat tuk menuju sekolah.

Ya.........mungkin karna hari ini aku akan diajak ke gramedia oleh seseorang..atau justru aku sedang jatuh cinta pada seseorang yang mengajakku ke tempat itu...entahlah biar waktu yang menjawab semuanya.



Setibanya disekolah aku langsung menemui hani yang sudah berada dikelas.

“pagi haniku sayang....”.sapaku dengan wajah berseri-seri.

“pagi juga...tumben banget kamu menyapaku seperti itu”.tanya hani bingung.

“emang gak boleh?gak tau nih hari ini rasanya aku mau menyapa kamu dengan lembut aja”.jawabku.

“hmmmmmm coba aku tebak..kamu lagi jatuh cinta ya?”.hani menyelidiki.

“mau tau ajaaaaaaa”.jawabku sedikit centil.



                                                                        ‘’





Teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet

Bel pulang berbunyi.....

“han aku duluan ya..panji udah nunggu didepan nih”.ucapku pada hani yg masih membereskan buku.

“iyaa good luck yaaa”.jawabnya

“iyaa.. byee”.

“byeee”.

Akupun segera menemui panji didepan sekolah.

Kulihat panji sedang mencari-cari sosokku di kerumunan banyak orang.

“hai.. aku disini”.ku lambaikan tanganku agar panji melihatku.

“hai.. ayo cepat berangkat, aku mau nyari novel terbaru nih takut kehabisan”.ucapnya dengan nada terburu-buru.

“iya.. kamu suka novel juga?”. Ucapku girang karna akhirnya harapanku terwujud, ternyata dia juga gemar membaca.

“iya sayang....”.ucap panji.

Teg... jantungku berdebar mendengar perkataannya karna baru kali ini ada cowo yang manggil aku sayang . Dan entah mengapa aku senang mendengarnya.

Ya tuhan.......... baru aku merasakan seperti ini. Apakah aku memang sedang jatuh cinta pada sosok cowo yang sedang bersamaku ini?????

“dewi..udah sampe nih”.ucapan panji membuyarkan lamunanku.

“eeeeh iya..”.jawabku sedikit gemetar.

“ayo ikut aku mencari novel”.ajak panji sambil menggandeng tanganku.

“iya..”.ucapku gugup.



Setelah beberapa menit mencari-cari, akhirmya dia menemukan novel yang dicarinya.

“alhamdulillah, ternyata masih ada novelnya”.ucapnya merasa senang.

Kulihat novel itu berjudul “ CINTAKU BERAWAL DARI GRAMEDIA”.

“Lucu juga judulnya..kubaca sekali lagi judulnya: “ CINTAKU BERAWAL DARI GRAMEDIA”. Judul itu mengingatkanku akan kejadian waktu itu karna berawal dari gramedia lah aku bertemu dengannya”. Gumamku dalam hati.

Setelah membayarnya dikasir, dia mengajakku ke taman yang tidak jauh dari mall.

“dewi..”.ucapnya sambil memegang tanganku.

“iyaa kenapa?”.jawabku semakin gugup.

“dari awal aku melihatmu aku sudah jatuh hati padamu dewi..kamu tau mengapa aku setengah mati mencari novel ini? (sambil menunjukkan novel yang baru dia beli)

Kamu ingat kan waktu kita bertemu di gramedia? Aku tidak sengaja melihat novel itu dan aku ingin membelinya karna judul itu pas banget seperti kisahku padamu. Tapi sayang saat itu aku lupa membawa dompet. Akhirnya baru bisa beli sekarang deh..”.ceritanya panjang lebar.

“terus???”.jawabku singkat.

“terus.......... novel ini buat kamu.. dan aku mau novel ini menjadi saksi kisah cinta kita.

kamu mau kan?”.dia menyatakan perasaannya padaku.

Teg........................perasaanku menjadi tak karuan mendengar kata-katanya.

“Dari dulu aku memang mengidamkan sosok cowo sepertinya, dan tak ada alasan lagi aku tuk menolaknya”.gumamku dalam hati.

“gimana wi?”.ucapnya lagi.

“aku mau”.jawabku cepat.

“makasih ya sayang..aku sungguh bahagia mendengarnya”.ucapnya sambil memelukku.

“iya sama-sama sayang”.



Cerpen Cinta - Air Mata di Balik Senyuman

September 17, 2017 0
Air Mata di Balik Senyuman
Karya: Anis Rahma
Email: arahmawati7@gmail.com

“Tuuuutttttt,,,,, “Suara kereta memecah keramaian didalam susunan gerbong berjalan ini, detakan  roda besi yang berputar diatas baja panjang tak berujung mendampingi perjalanan ku, mengarah ke kota kelahiranku. Dengan irama penjaja asongan yang menjajakan dagangannya, dan udara yang pengap semakin membuatku kesal saja.
“Mas,,mau numpang tanya…”
Suara bidadari cantik yang memecah kekesalanku, begitu lembut di dengar.
“iya mbak ingin tanya apa?
“kalau mau ke alamat ini, turunnya di stasiun apa ya mas?
Dengan menunjukan secarik kertas untuk ku, akupun melihatnya dengan seksama.
“Oh,,alamat ini sama dengan tujuan saya mbak, nanti mbak bareng aja sama saya, turun di Stasiun Kertosono.”
“maaf mas telah merepotkan”.
“ahh,, nyantai aja mbak.”
Ya Allah dari mana datangnya bidadari cantik ini, parasnya begitu menawan, balutan kain coklat yang menutupi rambutnya. Wajahnya bak bunga mawar yang mulai mekar, dengan wewangian wangi khasnya yang begitu mengodaku untuk hendak tau siapa gerangan.
“Bolehkah saya duduk disini mas?
“Silahkan Mbak.” Jawabku seraya bergeser dari bangku.

Terasa berdenyut kencang jantungku, panas dingin yang ku rasakan. Bidadari duduk di sebelahku, serasa hendak menjerit aaaaaaaaaaaaaa,,,,,, Seneng, grogi, salting semuanya terdapat pada ku sekarang. Ingin tahu siapa namanya, namun aku ragu untuk melontarkan kata ku. Rasa gerogi ternyata membuat aku haus, ku ambil botol minuman yang terletak di meja kereta. Aku menawarkan pada Key, gadis cantik yang duduk disebelahku sekarang. Nama aslinya Keyla Kartika mahasiswi Fakultas Pendidikan  semester 3 Universitas Negeri Surabaya, dia orang Surabaya, dan mau mendatangi neneknya yang terdapat di kota Madiun.
Berharap aku bisa mengenalnya lebih dekat bahkan bisa menyelinap masuk di hatinya. Mungkin itu harapan yang terpendam buat ku.

“dari tadi aku sudah menceritakan tentang ku… sekarang aku ingin tahu tentang kamu? Tanya Keyla terhaadapku.

“ahhh … gak ada yang special dariku,, hehee .”

“emang martabak apa, pake spesial segala…” jawabnya sambil tertawa kecil.

Gila gak menyangka ternyata selain cantik ia humoris juga, benar-benar aku dibuat kagum olehnya.

“oke-oke nama ku Andra Mahardika, aku bekerja di salah satu bank swasta di kota Surabaya, sekarang aku mau pulang ke kampung halamanku di kota Madiun… sudah cukup kan perkenalannya,, sekarang waktunya tidur perjalanan kita masih jauh lo Key,” tegasku

“iya-iya Dra..”

Tak pernah ku sangka kami berdua cepat sekali akrab, dan tak tau mengapa juga aku begitu nyaman dekat dengan dia, padahal masih terbilang beberapa jam saja kami bertemu. Kenapa tangan ini begitu dingin, dan kenapa selalu ada perasaan kagum saat melihatnya. Apalagi saat ia tidur sekarang ini kepolosan terpancar di wajah manisnya. Sungguh cantik dirimu Key, kecantikanmu itu mampu membuat mengalami getaran cinta yang tak dapat terhitung dengan skala Richter. Huhh… aku hanya bisa menghela nafas.

Desiran angin yang masuk lewat jendela kaca, suara gemuruh dari pohon-pohon yang terlewati kereta dengan kecapatan maksimum, seakan menandakan malam semakin mencekam. Tiada lagi suara asongan dan gurauan penumpang dengan penumpang lainya hanya suara angin seram di luar sana. Cahaya mata mulai terasa redup, seakan sudah tak ada daya untuk melihat lagi, terasa penat dan lelah, rusukku terasa rapuh ingin segera rebahan di atas tumpukan kapuk yang nyaman.

Lama sekali tak sampai-sampai, gerutuku sendiri. Bangku penumpang di depanku kosong karena orangnnya sudah turun di stasiun Mojokerto. Aku pindah duduk di depan bangku ku, agar Keyla dapat rebahan dengan tempat yang agak luas. Dari tempat dudukku sekarang semakin jelas olehku melihat wajah yang menawan ini, bertambah tenang saja hatiku.

Hatiku semakin tak karuan semakin lama aku melihatnya semakin tak diragukan lagi kalau aku suka sama dia. Aduhhh … mikir apa sih aku ini mana mungkin aku bisa menyimpulkan kalo aku suka sedangkan aku belum kenal jauh.. dasar Andra,,, lagian dia beluum tentu suka sama kamu… tapi memang aku sadari dia telah membuat aku jatuh cinta untuk pertama kalinya.

Tuuuttt…. Bunyi kereta yang membuyarkan lamunanku, Keyla pun terbangun.

“sudah sampai mana Dra?

“bentar lagi sampai Key, siapin dulu barang-barang kamu…”

Tak lama kemudian kereta berhenti di stasiun besar Madiun ini adalah pemberhentian terakhir untuk kereta jurusan Surabaya-Madiun. Aku mengantarkan Keyla mencari becak yang akan mengantarkannya ke alamat yang dituju. Sebelum ia pergi kami bertukar nomor Handphone. Dengan berat hati aku mengucapkan selamat tinggal padanya.

Pertemuan singkat ku dengannya menyimpan sejuta kenangan yang mungkin sulit untuk aku lupakan. Disepanjang perjalananku menuju rumah wajahnya selalu terbayang di benakku, kenapa aku ini,sudah gila kah aku,, ohh TUhan bantu aku. Jeritku dalam hati. Sesampainya dirumah aku langsung mencium tangan ibu ku yang saat itu kelihatan kurang sehat, wanita tua itu semakin kurus saja, aku memandangnya dengan rasa iba, dan sayang sama beliau.

Harta yang paling berharga didunia ini, dialah mentari hidupku, pejuang yang tanggung tak kenal lelah dan perhitungan. Tak terhitung betapa besar pengorbanannya.

Malam harinya ada SMS masuk di Handphone ku, tertulis nama Keyla

“malam Dra… terima kasih ya sudah menolong aku kemarin.”

“iyaa,,, santai aja lagi Key..”

“besok jalan-jalan yukk Dra, aku ingin keliling kota ini tapi gak punya teman, yang aku kenal Cuma kamu aja,,, mau yaa nemenin aku…”

Semakin gerogi aja aku, ada wanita cantik yang mengajakku jalan, untuk pertama kalinya aku jalan sama cewek.

“oke, besok aku jemput di rumah nenek kamu yaa,, jam 8 pagi…”

Keesok harinya dengan semangat aku menjemput dia di rumah neneknya, dengan senyumnya yang manis ia menyambut kedatanganku. Sungguh pemandangan yang indah dia begitu ceria dan sangat-sangat polos. Penampilannya simple tidak banyak gaya seperti anak-anak jaman sekarang.

Setelah berpamitan dengan neneknya kami berdua pun pergi dengan menaiki Yamaha Vixion milikku aku ajak di ke alun-alun kota Madiun. Dia kelihatan senang sekali aku ajak kesini, suasana ramai terlihat disini, banyak orang yang bermain-main dengan keluarga, berkumpul dengan teman-teman, atau sekedar mencari makan, kebetulan ini hari minggu. Aneka makanan Khas Madiun dapat ditemui disini, salah satunya nasi pecel.

Keyla memintaku untuk mengambil gambarnya sekedar dijadikan kenang-kenangan. Tak disangka dia meminta salah satu pengunjung untuk memfoto kami berdua, dengan agak grogi aku menuruti keinginannya, dalam hati aku sebenarnya juga senang sihh… biarpun aku gak tau dia tertarik pada ku atau tidak yang penting aku mulai menyayanginya. Sayangnya kami kenal belum cukup lama jadi aku belum berani untuk menyatakan cintaku.

Senyumnya terpancar saat ia ada anak kecil yang menari di depan kami, dia mencubit pipi gadis mungil itu.

“eehhhmmm… kamu manis sekali sayang...” Ucapnya pada gadis mungil itu.

“Key… pindah yuk, aku tunjukin kamu tempat yang indah lagi,,, mau gak? Ajakku sambil bergurau

“Kemana Dra.. disini juga asikk kok”

“ayooo… ikut ajalah, pasti kamu bakalan kagum deh”  Pinta ku sambil meyakinkannya.

“oke dehh…capcuzz..”

Dengan mengendarai roda dua bermesinku kami meluncur menuju tempat yang menurutku indah. Setengah jam perjalanan dari alun-alun kami sampai di tempat yang begitu menajubkan biasanya anak-anak Madiun menyebutnya Bukit Bintang, daerah perbukitan di kawasan Gunung Willis.  Kekuasaan Tuhan memang paling indah.

“wooowww,,,, indah sekali Dra, sumpah baru kali ini aku melihat tempat yang paling indah seperti ini”

“hehe, iya Key ini adalah tempat terindah yang tak bisa ditemui di tempat lain, ketika aku masih sekolah dulu sering banget ke tempat ini, sekedar melihat gemerlapan lampu-lampu di lereng-lereng bukit, disini begitu telihat jelas Key, tak perlu menunggu langit cerah untuk melihat bintang bersinar, kesejukan di tempat ini mendamaikan hati, menyendiri dan merefres pikiran, ingin sekali rasanya aku selamanya disini, penuh kedamaian dan keindahan… Ehh,, sory jadi curhat sama kamu nihh…”

“ahh,, gak masalah Dra curhat aja lagi kalau kamu ada masalah, atau kamu sedang butuh teman hubungi saja aku,,, sebisa mugkin aku akan selalu ada buat kamu Dra, kita kan sahabat, masa sesama sahabat gak saling bantu sihh…”

“Ya sudah ayo pulang nanti kamu dicariin nenek”

Aku mengajaknya pulang karna memang hari beranjak larut, di sepanjang perjalan hanya suasana sepi yang kami temui, suara saut-sautan jangkrik yang terdengar. Karena memang daerah tempat tinggalku masih berupa pedesaan, jauh dari keramaian kota hanya sedikit kendaraan yang melintasi jalan-jalan di pedesaanku.

Sesampainya di depan rumahnya Keyla, aku berpamitan untuk segera pulang tak enak kalau dilihat penduduk sekitar, saat aku mau pulang Keyla.

“Dra,jangan pergi dulu..!

“Ada apa Key?

“Aku cuma mau ngasih tau kamu, kalo besok pagi aku mau balik ke Surabaya, terima kasih ya sudah menyisihkan sedikit waktu untuk menghiburku, aku tak tau kenapa kamu begitu baik padaku, aku merasa nyaman saat dengan kamu Dra,mungkin ini karena kamu teman terbaikku Dra… ya sudah pulang sana, thanks yaaa…”

Terdiam sejenak diriku mendengar kata-katanya, sungguh dia wanita yang baik hati, tapi sayangnya dia hanya menganggapku teman, padahal aku berharap bisa jadi bagian di hatinya. Tak apalah yang penting aku bisa melihat ia tersenyum saat bersamaku, biarpun hanya terjalin hubungan pertemanan aku sangat-sangat bersyukur dapat mengenalnnya, dan bisa menyayanginya setulu hatiku.

Cinta memang sebuah ilusi, cinta bisa datang kapanpun,dimanapun dan untuk siapapun. Begitu pula cintaku telah berlabuh padanya, tapi cintaku tak berpengharapan, hanya sekedar mengasihi tanpa dikasihi. Inilah cintaku tak lebih dari ilustrasi semata.

Keesok harinya aku ingin sekali mengantarnya ke Stasiun, aku menghampiri Keyla di rumah neneknya. Tetapi saat aku tiba disana terlihat mobil ambulan yang parkir di pekarangan rumah Nek Piah. Karumunan orang-orang menghalangi pandanganku untuk mengetahui siapa yang sakit, sampai-sampai mobil ambulan menjemputya. Jangan-jangan Nek Piah sakit lagi kerena beberapa waktu lalu dia sempat dirawat inap dirumah sakit, itulah yang aku tangkap dari cerita Keyla kemarin.

Akupun mendekati kerumunan itu, sosok tubuh mungil dibopong oleh dua orang perawat rumah sakit menggunakan tempat tidur beroda. Matanya terlihat sayup, wajahnya putih pucat, dengan lekungan cokelat di sekitar matanya, terlihat tak berdaya, tebaring lemah, dia membungkamkan bibirnya menahan rasa sakit yang begitu amat sangat. Keyla… apa yang terjadi pada gadisku?

Ambulan berangkat membawa Keyla menuju rumah sakit dengan ditemani Nek Piah. Aku membuntutinya dari belakang dalam hati tersimpan banyak pertanyaan. Dia dibawa ke ruang IGD, aku menunggunya di luar bersama nenek dan kedua orang tuanya.

“Sudah lama ia mengidap penyakit leukemia, sejak kecil dia memang sakit-sakitan, kami sekeluarga bersukur karena Keyla bisa bertahan hidup dari penyakitnya itu sampai sekarang, ia tak pernah sedikitpun mengeluh, dia tetap terlihat tegar menghadapi penyakitnya. Dia memang gadis yang ceria, gadis yang kuat bahkan dia jarang menangis. Kami sekeluarga tak tahu harus berbuat apa lagi untuk menyembuhkan penyakitnya, bahkan Keyla tidak mau saat kami ingin membawanya ke luar negeri untuk berobat. Katanya malah buang-buang biaya saja. Saat liburan ia ingin sekali mengunjungi neneknya. Dengan berat hati kami mengizinkannya pergi seorang diri, dia juga ingin merasakan naik kereta api. Satiap saat ia telpon dan menceritakan pengalamannya selama disini, dan juga tentang kamu nak Andra, dia merasa bahagia saat bersama kamu, saya turut bahagia mendengar ceritanya dan tak terbayangkan jika dia cerita dihadapan saya, terima kasih nak Andra.”

Cerita orang tua Keyla membuatku ingin meneteskan butiran mutiara bening. Tapi aku harus kuat jangan sampai Keyla mengetahui kesedihanku.

Sudah tiga hari Keyla tak sadarkan diri, dia terbaring lemah di tempat tidur rumah sakit. Aku menunggu kabarnya dirumah, karena memang aku tak bisa menungguinya setiap hari. Malam ini begitu sepi, selayaknya rembulan yang ada di atas sana tanpa ditemani sinaran bintang, tak lengkap rasanya.

Kusadari terasa hampa tanpa tawanya, dengan gitar kesayanganku ku menuangkan kesedihanku lewat lagunya Sammy Simorangkir. Engkau masih yang terindah, tinggal di dalam hatiku… belum selesai ku bersyair Handphoneku berbunyi, “hallo Andra,, ini ibunya Keyla, dia sudar sadar dan menanyakan kamu, kalau ada waktu tolong datang kerumah sakit”

Tanpa berpikir panjang aku langsung meluncur ke rumah sakit di ruang Delima Keyla dirawat inap, aku melihat dirinya begitu lemah tak berdaya, terlihat senyum berat saat aku datang. Sekuat mungkin aku menahan tangis, berusaha tetap ceria di depan dia.

“hai.. apa gimana keadaanmu?

“baik… kamu sendiri gimana?

“aku juga baik Keyla…”

“Mah… Keyla pengen ngobrol berdua sama Andra” ucapnya lirih ke mamanya

“iyaa.. sayang mama keluar yaa..”

Aku tak tahu apa yang akan dikatakan Keyla, nafasnya begitu berat, matanya sayup, wajahnya pucat.

“Andra… kamu baik banget, kenapa kamu mau menemaniku selama beberapa hari ini”

“udah ah.. diem aja kamu, istirahat aja jangan banyak ngomong yaaa..”

“aku serius Dra…”

“iya dehh… terus apa yang kamu ingin tahu dari ku Keyla?

“aku ingin tahu semuanya apa yang kamu rasain ke aku, karena jujur aku merasa nyaman dengan kamu Dra, aku merasa bahagia, Dra… aku sangat ingin bersama kamu, melewati hari-hariku bersama kamu, menjalani sisa hidupku dengan kamu, meski kita belum lama kenal tapi aku yakin sama kamu Dra,kamu adalah orang yang bisa membuatku bahagia kamu mampu membuat akhir hidupku lebih berkesan indah, tapi aku begitu lemah, aku tak memberanikan diriku untuk lebih menyayangi kamu dan nantinya akan menyakiti kamu, aku tak berdaya untuk mencintai kamu. Hidupku sudah sudah menemui ajalnya,”

“huss,,, diem deh ngomong apa sih kamu Key. Keyla cinta itu tulus datangnya dari hati, aku menyayangi kamu sepenuh hatiku, aku gak peduli siapa kamu, kayak apapun keadaan kamu aku akan tetap sayang sama kamu, selama aku mengenal kamu, kamulah pelita hidupku Key, cinta gak hanya ketertarikan semata tapi cinta benar-benar melekat erat dalam jiwa. Key aku mencintaimu, sekalipun kamu tak mencintaiku aku akan tetap cinta sama kamu, kerena cintaku tak bersyarat pada kamu Key meskipun aku belum lama kenal sama kamu, bahkan bisa dibilang masih singkat waktu kita bertemu dan bersama tapi aku merasa sudah lama mengenalmu bahkan aku tak canggung saat bersama kamu, aku sangat bahagia bersama kamu, dan aku ingin selalu buat kamu bahagia.”

“aku gak bisa bertahan lebih lama lagi Dra, hanya rasa sakit yang aku rasakan sekarang, aku gak tahu berapa detik lagi aku dapat bertahan, andai saja aku punya sejuta nyawa untuk melawan rasa sakit ini, akan ku perjuangkan untuk kamu, maafkan aku Dra, aku tidak bisa membalas rasa sayang kamu meski aku begitu merasakannya juga. Dra maukah kamu berjanji padaku, berjanjilah kamu tidak akan pernah meneteskan air mata, aku mohon Dra, mungkin ini permintaan terakhirku.”

Aku semakin terpukul melihatnya terbaring lemah, Tuhan… jangan siksa dia dengan penyakit itu, betapa menderitanya dia.

“Andra… kamu jangan pergi yaa, aku mau tidur sebentar.” Ucapnya lirih dengan mata yang semakin sayup.

“iyaa… aku akan disini menemani kamu.”



***

Dalam senja yang sejuk segrombolan orang mengelilingi gundukan tanah merah dengan taburan bunga-bunga yang semerbak harumnya, sederetan doa di panjatkan untuk orang tersayang. Di pekarangan yang luas ini banyak orang yang istirahat selamanya menjalani hidupnya di dunia.

Tak akan di temui gemerlapan lampu duniawi, kehidupan surgawilah yang menjadi tujuan mereka sekarang. Matahari telah hampir terbenam dibalik gunung. Bernyala-nyala rupa mega diwarnai. Di lembah-lembah dan di lereng telah turun kekaburan senja, tetapi puncak-puncak yang mejulang kelangit merah membara turut menyanyikan laguan warna.

Di seluruh tanah yang hijau di kaki pegunungan ini, sunyi senyap seolah-olah ia tiada hendak mengusik ketentraman orang beristirahat dengan tenang disitu. Hanya kicauan burung emprit yang mengiringi kesunyian di rumah akhir manusia itu.

Kesedihan yang ku rasakan selama seminggu terakhir ini tak dapat  melepaskan bayangan Keyla di mata ini. Setiap kali ku panjatkan doa di atas gundukan tanah merah ini perih mata ini menahan paksaan air mata yang memberontak keluar. Aku tidak boleh meneteskannya di hadapan Keyla, karena aku sudah berjanji padanya saat ia terbaring di rumah sakit.

Keyla akan ku bawa kenangan bersamamu di setiap langkahku. Bersama denganmu ku akan belajar lebih tegar menghadapi hidup ini. Senyummu tak akan pernah aku lupakan, kerena bagiku dirimu hanya satu di hatiku. Aku akan melewati hariku dengan penuh keceriaan tanpa tangis dan keluhan seperti saat kamu menghadapi keganasan penyakit itu.

Selamat tinggal Keyla… semoga kamu senantiasa bahagia dan tersenyumlah disisi-Nya.

Akukan selalu mendoakan dirimu disini, dan senantiasa menepati janjiku kepadamu.

Diseluruh tanah pegunungan itu malam telah mulai menyiratkan gelapnya. Mega hanya tinggal keabu-abuan dan disana-sini masih tampak kekabur-kaburan warna ungu lembayun, laksana jejak cahaya matahari yang telah turun dibalik gunung perkasa yang biru hitam rupanya. Dilangit bertambah banyak kelihatan bintang kemilau mengerlip memandang dunia.

Ku menatap duniaku di depan mata

Dengan senyuman dan kenangan..

Dunia kita tepisah jauh..

Tak ada lagi canda tawamu..

Harapan pupus terbawa hembusan angin..

Senyuman indah itu gugur bersama dengan daun-daun di musim kemarau..

Tak ada lagi pelita hidup yang ku idamkan..

Sang pujaan telah berpulang kehadapan Ilahi..

Suatu saat nanti ku akan menemani mu disisi-Nya..

Untuk menyelesaikan cerita cinta yang tertunda…

Air mata dibalik senyuman… ( in memory 05-05-08 )