Cerpen Cintaku Berawal Dari Gramedia

September 17, 2017

Cintaku Berawal Dari Gramedia

Cerpen Cintaku Berawal dari Grabmedia, Cerita Cinta
di Senin, Juli 01, 2013
Namaku dewi, aku duduk dikelas 1 SMK disalah satu kota Cirebon.
Awal cerita......................................................................................................
Hari ini hari minggu, waktu nya aku untuk bersantai.
Tiba-tiba aja handphone ku berbunyi, kulihat hani memanggil (hani itu teman sekelasku sekaligus sahabatku dari kecil). Aku segera menekan tombol terima.

“hallo.. ada apa han? minggu gini tumben telepon?”.tanyaku.
“hallo dew.. maaf ya ganggu. Kamu mau gak temenin aku ke mall sekarang?”.jawab hani di seberang sana.
“memang kamu mau ngapain?”.tanyaku lagi heran.
“ada aja, kini aku jemput kamu ya.. kamu dandan yang cantik. Byee”.tanpa permisi hani langsung saja mengakhiri telepon.

Aku lumayan dongkol karna ulahnya, dengan agak malas aku dandan sesuai permintaan sahabatku ini.
Selang beberapa menit hani telah berada didepan rumahku. Akupun segera menghampirinya.

“udah siap dew?”.tanyanya
“udah”.jawabku singkat.
“yaudah yu jalan”. Hani menarik tanganku, akupun melulu pasrah saja menyaksikan tingkah mengherankan sahabatku itu.

Sesampainya di mall hani mengajakku mengarah ke gramedia salahsatu lokasi favoritku karna aku senang membaca. Tepatnya menyimak novel percintaan J
Disitulah aku mulai senang dan tidak BT lagi.
“hmmmmmm kirain mau ngapain, ternyata kamu ngajakin aku kesini toh. Kalau kesini aku pun mau han. Memang kamu mau beli novel? majalah? Artikel? atau apaan?”. Tanyaku panjang lebar tanpa terdapat koma sedikitpun.

“duh cerewet, kamu tunggu disini sebentar aja aku lagi nyari orang nih”.ucap hani yang tampaknya bingung mencari-cari seseorang diantara kerumunan orang.

Dan aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk membaca novel gratis disini.

Sedang asik-asiknya aku membaca novel favoritku, tiba-tiba ada seorang cowo mendekatiku. Jelas saja aku merasa terganggu.

“hai..”. sapa cowo yang sama sekali aku tidak mengenalinya.

“hai.. ada apa ya?kamu siapa?aku ga kenal sama kamu”.ucapku sambil terus membaca novel yang aku baca.

“kamu dewi kan?”.tanyanya.

“iya.. kamu tau dari mana namaku?”.ucapku lagi tanpa melihat sedikitpun wajahnya,karna aku tidak peduli.

“kenalin, namaku panji. kamu temannya hani kan?”.tanyanya

Mendengar nama hani, sontak saja aku teringat dengan sahabatku itu. “dia pasti mencariku, astaga aku sampai lupa karna asiknya membaca novel”.gumamku dalam hati.

“kamu tau gak hani dimana? Aku lupa kalau tadi bareng dia kesini. Dia suruh aku buat tunggu sebentar karna dia sedang mencari seseorang, tapi aku begitu saja beranjak tanpa memperdulikan perkataannya”. Wajahku sontak berubah menjadi panik.

Panji hanya tersenyum mendengar perkataanku. Entah aku tak mengerti apa maksudnya.

“ko senyum-senyum sih?aku kan tanya sama kamu, jawab dong..”.ucapku sedikit kesal.

“kamu gak perlu panik gitu, hani sudah pulang dari tadi. Dia bawa kamu kesini karna aku yang suruh. Aku sudah lama memperhatikan kamu tiap kali kamu kerumah hani karna rumahku dan hani berdekatan”.ucapnya dengan tersenyum-senyum.

Aku sedikit kesal dengan hani karna seenaknya saja dia mempertemukan aku dengan cowo yang aku gak kenal sama sekali.”awas saja kamu han”.gumamku dalam hati.

“ko diem?”.dia melanjutkan pembicaraannya.

“hmmmm gak apa-apa ko”.

Itulah awal pertemuan aku dengan panji.



                                                                                                                                  

Pagi harinya aku segera menemui hani disekolah.

Kulihat hani sudah berada dikelas, aku langsung mendekatinya.

“heh..”. ku mengawali pembicaraan dengan nada yang sedikit kesal.

“apa? Gimana kemaren?”.jawab dia dengan santainya.

“kamu itu han kurang kerjaan banget sih! Kenapa kamu gak bilang dari awal kalau kamu itu mau ketemuin aku sama teman kamu?”.tanyaku sedikit dongkol.

“sorry sorry, abis kalau gak gitu caranya kamu gak bakal mau dew”.

“hmmmmmmmm”.

“ko hmmmmm? gimana?”.tanyanya penasaran.

“ya gak gimana-gimana”.jawabku singkat.

“panji itu sudah lama memperhatikan kamu, dia tiap hari kerumahku untuk mencari tau tentang kamu dew”.dia bercerita panjang lebar dan aku hanya diam membisu tanpa sedikit berkomentar.

“malah diem jeh.. jadi kamu mau gak dekat dengan dia?”.tanya nya lagi.

“gak tau aku malas kenal-kenalan kaya gitu..”.jawabku

“dicoba apa salahnya sih dew, lagipula dia orangnya baik ko”.hani mencoba meyakinkan ku.

“lihat ntar aja deh”.jawabku dengan sedikit malas, karna aku masih sedikit dongkol dengan ulahnya kemaren.

                                                                        ‘’

Teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet

Bel pulang berbunyi, semua siswa-siswi berhamburan keluar kelas tak ketinggalan aku dan hani.

“dew, kerumahku yu aku ga ada teman nih dirumah, orang rumah lagi ke bandung nengok nenekku sakit. Plies..”.hani memohon.

“iyaa”.jawabku singkat.

Kami berduapun bergegas menuju rumah hani.

Sesampainya dirumah hani kulihat ada seorang cowo yang tak asing lagi, nampaknya aku pernah melihat sosoknya tapi entahlah dimana aku lupa.

“kok melamun?ayo masuk”.hani membuyarkan lamunanku.

“hai dew, akhirnya kita bisa ketemu lagi..”.sapa cowo yang sampai sekarangpun aku belum sadar siapa dia sebenarnya.

“hai juga..sepertinya aku pernah melihat kamu. Tapi dimana yaaaa aku lupa”.aku mencoba mengingat-ingat.

“aku panji..masa kamu lupa sih baru aja kemaren kita ketemu di gramedia”.panji mengingatkan.

“ooooooooooooo iyaiya ku baru ingat”.

“ntar besok pulang sekolah ke gramedia yuu”.ajak panji

Dalam hatiku, aku senang dia mengajakku ke gramedia karna itu memang tempat favoritku. Tapi, aku belum mengenal dia sebenarnya.

“gimana?”.tanyanya.

“yaudah deh aku mau, tapi ajak hani juga ya..”.pintaku padanya.

“sorry dew besok aku gak bisa..aku disuruh kerumah tanteku. Kamu bedua aja gih.”jawab hani yang rupa-rupanya sengaja agar aku dan panji menjadi dekat.

“iya udah deh”.akhirnya aku mengiyakannya.

“yaudah ntar pulang sekolah aku jemput ya dew”.sambung panji.

“iyaa..”.jawabku.



                                                                                                                                              

Malam harinya aku selalu teringat pada sosok panji.

Aku teringat akan awal pertemuan kami. Pertemuan yang tidak pernah ku duga sebelumnya. Aku suka cowo yang gemar membaca karna aku sendiri gemar membaca.

Aku harap panji cowo seperti apa yang aku inginkan.

Kulihat jam menunjukkan pukul 22:00 wib, aku segera beranjak untuk tidur karna tidak biasanya aku tidur larut malam seperti ini.



                                                                        ‘’

Sinar matahari terik membangunkanku dari tidur.

Aku segera bangun untuk mandi. Hari ini entah mengapa rasanya aku sangat semangat tuk menuju sekolah.

Ya.........mungkin karna hari ini aku akan diajak ke gramedia oleh seseorang..atau justru aku sedang jatuh cinta pada seseorang yang mengajakku ke tempat itu...entahlah biar waktu yang menjawab semuanya.



Setibanya disekolah aku langsung menemui hani yang sudah berada dikelas.

“pagi haniku sayang....”.sapaku dengan wajah berseri-seri.

“pagi juga...tumben banget kamu menyapaku seperti itu”.tanya hani bingung.

“emang gak boleh?gak tau nih hari ini rasanya aku mau menyapa kamu dengan lembut aja”.jawabku.

“hmmmmmm coba aku tebak..kamu lagi jatuh cinta ya?”.hani menyelidiki.

“mau tau ajaaaaaaa”.jawabku sedikit centil.



                                                                        ‘’





Teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet

Bel pulang berbunyi.....

“han aku duluan ya..panji udah nunggu didepan nih”.ucapku pada hani yg masih membereskan buku.

“iyaa good luck yaaa”.jawabnya

“iyaa.. byee”.

“byeee”.

Akupun segera menemui panji didepan sekolah.

Kulihat panji sedang mencari-cari sosokku di kerumunan banyak orang.

“hai.. aku disini”.ku lambaikan tanganku agar panji melihatku.

“hai.. ayo cepat berangkat, aku mau nyari novel terbaru nih takut kehabisan”.ucapnya dengan nada terburu-buru.

“iya.. kamu suka novel juga?”. Ucapku girang karna akhirnya harapanku terwujud, ternyata dia juga gemar membaca.

“iya sayang....”.ucap panji.

Teg... jantungku berdebar mendengar perkataannya karna baru kali ini ada cowo yang manggil aku sayang . Dan entah mengapa aku senang mendengarnya.

Ya tuhan.......... baru aku merasakan seperti ini. Apakah aku memang sedang jatuh cinta pada sosok cowo yang sedang bersamaku ini?????

“dewi..udah sampe nih”.ucapan panji membuyarkan lamunanku.

“eeeeh iya..”.jawabku sedikit gemetar.

“ayo ikut aku mencari novel”.ajak panji sambil menggandeng tanganku.

“iya..”.ucapku gugup.



Setelah beberapa menit mencari-cari, akhirmya dia menemukan novel yang dicarinya.

“alhamdulillah, ternyata masih ada novelnya”.ucapnya merasa senang.

Kulihat novel itu berjudul “ CINTAKU BERAWAL DARI GRAMEDIA”.

“Lucu juga judulnya..kubaca sekali lagi judulnya: “ CINTAKU BERAWAL DARI GRAMEDIA”. Judul itu mengingatkanku akan kejadian waktu itu karna berawal dari gramedia lah aku bertemu dengannya”. Gumamku dalam hati.

Setelah membayarnya dikasir, dia mengajakku ke taman yang tidak jauh dari mall.

“dewi..”.ucapnya sambil memegang tanganku.

“iyaa kenapa?”.jawabku semakin gugup.

“dari awal aku melihatmu aku sudah jatuh hati padamu dewi..kamu tau mengapa aku setengah mati mencari novel ini? (sambil menunjukkan novel yang baru dia beli)

Kamu ingat kan waktu kita bertemu di gramedia? Aku tidak sengaja melihat novel itu dan aku ingin membelinya karna judul itu pas banget seperti kisahku padamu. Tapi sayang saat itu aku lupa membawa dompet. Akhirnya baru bisa beli sekarang deh..”.ceritanya panjang lebar.

“terus???”.jawabku singkat.

“terus.......... novel ini buat kamu.. dan aku mau novel ini menjadi saksi kisah cinta kita.

kamu mau kan?”.dia menyatakan perasaannya padaku.

Teg........................perasaanku menjadi tak karuan mendengar kata-katanya.

“Dari dulu aku memang mengidamkan sosok cowo sepertinya, dan tak ada alasan lagi aku tuk menolaknya”.gumamku dalam hati.

“gimana wi?”.ucapnya lagi.

“aku mau”.jawabku cepat.

“makasih ya sayang..aku sungguh bahagia mendengarnya”.ucapnya sambil memelukku.

“iya sama-sama sayang”.



Artikel Terkait

Previous
Next Post »