Cerita Rakyat Si Pitung dari Betawi, Cerita Anak

Agustus 31, 2017 0
Cerita rakyat nusantara, Indonesia memang Negara yang kaya akan budaya sehingga muncul berbagai cerita-cerita rakyat dari seluruh penjuru pelosok negeri. Cerita anak sekolah untuk menambah wawasan dan dapat mengambil pesan moral dari setiap cerita rakyat atau cerita lucu. Di bawah ini adalah Cerita Rakyat Tentang seorang pahlawan pembela orang yang lemah dari Betawi.

Si Pitung dari Betawi 


Zaman penjajahan Belanda dahulu, hiduplah seorang pemuda yang gagah dan kuat yang bernama Pitung. Pitung sangat terkenal di seluruh daerah Betawi karena kesaktiannya yang konon tidak bisa dilukai oleh senjata jenis apapun. Di samping itu, dia juga terkenal dengan akhlak yang sangat baik. Si Pitung suka beribadah kepada Tuhan dan suka menolong orang-orang yang lemah.

Suatu hari, dia melihat menir Belanda menyiksa para warga desa. Menir itu memeras warga desa dengan meminta bayaran upeti yang mahal. Melihat kejadian ini, Si Pitung merasa bahwa dia harus melakukan sesuatu untuk menolong para warga desa. Lalu dia bertemu dengan orang yang memiliki keinginan yang sama dengan Si Pitung. Mereka adalah Rais dan Ji’i. 


Lalu berangkatlah mereka ber-3 melaksanakan tujuannya tersebut. Mereka melawan para menir dan pribumi yang berpihak kepada Belanda. Mereka juga merampok harta – harta mereka dan membagikannya kepada seluruh warga.


Kemudian semakin lama, Si Pitung dan kawan – kawannya semakin terkenal. Mereka terus melakukan aksinya untuk menolong orang – orang yang lemah. Para menir belanda merasa terusik dengan aksi Si Pitung dan kawan - kawannya, akhirnya mereka menyewa para ahli silat untuk mencari dan membunuh Si Pitung. Namun, semua itu sia – sia. Sipitung dan kawannya berhasil mengalahkan para jagoan silat itu dan merampas harta tuannya. Karena tidak kuat lagi melawan Si Pitung dan temannya, mereka melapor dan meminta bantuan kepada pemerintah Belanda.


Pergilah serdadu Belanda itu untuk menghabisi Si Pitung. Namun, lagi – lagi Si Pitung berhasil membunuh mereka semua karena kesaktiannya yang konon tidak mempan terhadap peluru. Mengetahui Si Pitung sangatlah berbahaya, Pemerintah Belanda mencari akal untuk membunuh Si Pitung dan teman-temannya.


Belanda kehabisan akal, akhirnya Belanda melakukan perbuatan yang sangat licik. Pasukan Belanda menangkap orang tua dan guru Si Pitung dan memenjarakan mereka di sebuah tempat. Di penjara itu, mereka terus disiksa untuk memberi tahu keberadaan Si Pitung dan kelemahannya. Namun, kedua orang tua dan guru Si Pitung tidak mau memberi tahu apa – apa kepada mereka. 


Mengetahui orang tua bersama gurunya ditangkap dan disiksa oleh Belanda, akhirnya Si Pitung memutuskan untuk menyerahkan diri kepada Belanda dengan syarat orang tua dan gurunya dapat di bebaskan. Lalu, Si Pitung pun ditangkap dan dipenjarakan dengan penjagaan yang amat sangat ketat. Meskipun begitu, mereka yang berniat untuk menghukum mati Si Pitung belum bisa melaksanakannya karena Si Pitung masih memiliki ilmu kebal. Namun, belum sempat melaksanakan rencana itu, Si Pitung berhasil meloloskan diri dan bersembunyi. 


Penjajah Belanda sangat kesal dan dibuat kewalahan oleh aksi Si Pitung ini. Mereka pun menyebarkan mata – matanya ke seluruh Betawi untuk mencari tahu keberadaan Si Pitung dan teman – temannya.  Akhirnya berkat mata – matanya itu Belanda mengetahui keberadaan dan kelemahan Si Pitung, yaitu tubuh Si Pitung akan kehilangan kekuatannya apa bila dia terkena telur busuk. Belanda menyiapkan ratusan prajurit dan telur busuk yang banyak. Kemudian, mereka pun menyergap tempat persembunyian Si Pitung. 


Maka terjadilah pertempuran yang sangat sengit dan tidak berimbang. Si Pitung dan teman – temannya dihujani peluru oleh Belanda, sehingga banyak pengikutnya yang mati. Namun, hal itu tidak terjadi pada Si Pitung. Pitung terus melawan dengan goloknya membunuh para tentara belanda. 
Kalah jumlah Si Pitung terkepung, lalu para prajurit itu melemparkan telur busuk ke arah tubuh Si Pitung dan menghujaninya dengan tembakan. Akhirnya Si Pitung mati. Kabar tentang kematian Si Pitung ini menyebar dengan sangat cepat. Para menir dan antek – anteknya merasa senang dengan kejadian ini. Sementara itu, warga Betawi merasa sedih karena kehilangan pahlawan yang mereka cintai. 


Demikian kisah dari 2 cerita rakyat pendek yang paling banyak diketahui oleh masyarakat. Silakan ambil sisi baiknya dari cerpen rakyat tersebut dan tinggalkan yang buruknya.

Cerita Rakyat Sangkuriang, Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara

Agustus 29, 2017 0
     Cerita rakyat nusantara, Indonesia memang Negara yang kaya akan budaya sehingga muncul berbagai cerita-cerita rakyat dari seluruh penjuru pelosok negeri. Cerita anak sekolah untuk menambah wawasan dan dapat mengambil pesan moral dari setiap cerita rakyat atau cerita lucu.

Cerita Rakyat Sangkuriang

Cerita Rakyat Sangkuriang
      Suatu ketika zaman dahulu, di Propinsi Jawa Barat sekarang, terdapat seorang perempuan bernama Dayang Sumbi yang mempunyai anak bernama Sangkuriang. Pada suatu hari Sangkuriang pergi berburu ditemani oleh seekor anjing bernama Tumang, tetapi Sangkuriang tidak tahu bahwa anjing itu adalah titisan dewa dan juga sekaligus Bapaknya.
     Saat berburu Sangkuriang bertemu dangan seekor rusa, Sangkuriang teringat bahwa Ibunya sangat senang hati rusa. Akhirnya Sangkuriang menyuruh anjinya Tumang untuk mengejar rusa tersebut, namun Tumang kehilangan jejak rusa tersebut dan Sangkuriang menjadi marah karena Sangkuriang sangat ingin memberikan hati rusa kepada ibunya maka Sangkuriang membunuh Tumang untuk mengambil hatinya dan kemudian ia pulang.
     Setibanya Sangkuriang di rumahnya ia memberikan hati didapatkannya dari berburu kepada Ibunya untuk dimasak. Saat memakannya Dayang Sumbi teringat pada Tumang dan menanyakannya pada Sangkuriang, Sangkuriang menjawab sudah mati "Tumang mati". Dayang Sumbi marah bukan dan memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi dan mengusirnya dari rumah.
     Sesudah kejadian tersebut Dayang Sumbi sangat menyesalinya, ia selalu berdoa dan sangat tekun bertapa hingga suatu hari sang dewata memberikan anugerah kepada Dayang Sumbi yaitu berupa kecantikan abadi dan tidak pernah tua. Lalu Sangkuriang berkelana ke berbagai tempat, akhirnya Sangkuriang kembali lagi ketempat Dayang Sumbi kemudian keduanya pun bertemu.
     Sangkuriang akhirnya jatuh hati kepada Dayang Sumbi, Ia pun melamar Dayang Sumbi dan Dayang Sumbi pun menerimanya. Pada saat sedang berdua Dayang Sumbi melihat bekas luka di kepala Sangkuriang dan menanyainya kepada Sangkuriang, Sang kuriang menjawab "ini bekas luka akibat dipukul dengan sendok nasi oleh Ibunya dulu".
     Dayang Sumbi kaget mendengar pernyataan tersebut. Ia memberi tahu sangkuriang bahwa dia adalah Ibunya namun sangkuriang tidak percaya dan tetap berniat menikahinya. Dayang Sumbi mengajukan permintaan dia minta dibuatkan perahu layar dalam sehari tidak boleh lebih. Sangkuriang menyanggupinya dan Sangkuriang membendung sungai Citarum untuk tempat perahunya. Dalam pembuatannya Sangkuriang mendapatkan bantuan dari jin hasil taklukannya dalam perantaunanya.
     Karena bantuan dari jin perahu itu pun hampir selesai Dayang Sumbi memohon kepada Dewa. Dayang Sumbi membuat ayam jago berkokok lebih awal, dan akhirnya berhasil jin yang membantu sangkuriang lari ketakutan dan meninggalkan sangkuriang sendirian. Karena kesal perahu itu ditendangnya dan terjatuh di atas gunung dan menyatu dengan gunung dan bernama Gunung Tangkupan Perahu, Sangkuriang akhirnya mati karena terjatuh kedalam sungai Citarum.